Rusia memiliki sumber daya yang memadai untuk merespons kesombongan AS di dunia maya, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seperti yang dikutip Sputnik.
"Isu kejahatan siber masih memanas. Sayangnya, topik ini sengaja dipolitisasi. Suasana yang mengancam keamanan kami pun tengah dibahas. Kami memiliki sumber daya yang memadai untuk memantau ‘kesombongan’ AS di dunia maya. Jika langkah-langkah tersebut diambil, tentu saja itu akan menjadi pukulan baru dan sangat serius terhadap hubungan Moskow dan Washington," ujar Ryabkov kepada para wartawan.
Sebelumnya pada Oktober lalu, Kantor Direktur Intelijen Nasional dan Departemen Keamanan Dalam Negeri mengumumkan bahwa Washington yakin pemerintah Rusia telah berkompromi dengan organisasi-organisasi politik AS. Tak hanya itu, para pejabat AS juga menuduh bahwa Rusia berada di balik peretasan situs partai politik dan sistem pemilu negara, serta pembocoran informasi pada situs DCLeaks.com, WikiLeaks, dan peretas Guccifer 2.0.
Meski demikian, akhir bulan lalu, Direktur Intelijen Nasional James Clapper mengonfirmasi bahwa aktor non-negara kemungkinan berada di balik serangan siber besar-besaran yang mematikan sebagian besar akses internet di Amerika Serikat, bukan pemerintah Rusia.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda