Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.
APRusia dan AS memiliki pandangan yang sangat berbeda terkait bantuan kemanusiaan bagi warga Suriah, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, Minggu (6/11) mengomentari pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS John Kirby yang menganggap gencatan senjata yang diusung Rusia di Aleppo tak berguna.
"Pernyatan semacam ini kembali menunjukkan betapa berbedanya pemahaman Kemenlu AS dengan kami mengenai 'kegunaan' gencatan senjata. Selama beberapa bulan terakhir saja, kami telah mengirim lebih dari 100 ton bantuan-bantuan yang paling penting, seperti makanan, obat-obatan, dan barang kebutuhan pokok lain. Kami mengirim bantuan tersebut bagi semua warga Aleppo, tak terbatas di wilayah barat atau timur saja. Sementara, Kemenlu AS belum pernah mengirim sedikit pun bantuan bagi warga Suriah yang kabarnya sangat mereka pedulikan," kata Konashenkov.
"Sementara, saya ingin memberi perhatian pada fakta bahwa ketika para jurnalis melaporkan pengeboman wilayah penduduk — hal ini, menurut Kemenlu AS, adalah 'Al-Nusra', sementara ketika pasukan Suriah harus bereaksi ke arah wilayah tersebut, yakni meluncurkan serangan, AS menyebutnya sebagai serangan terhadap 'oposisi'," kata sang jubir.
Pada Jumat (4/11) lalu, gencatan senjata selama sepuluh jam berlangsung di Aleppo. Konashenkov sebelumnya menyebutkan bahwa Pasukan Pertahanan Dirgantara Rusia dan AU Suriah belum meluncurkan serangan udara sama sekali di Aleppo selama 19 hari terakhir meski serangan dan provokasi dari milisi terus berlangsung.
Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda