Pakar Militer Rusia Tiba di Aleppo, Ambil Sampel Senjata Kimia

Kelompok teroris di Suriah telah beberapa kali menggunakan senjata kimia.

Para pakar militer Rusia telah tiba di Aleppo, Suriah untuk mengambil sampel di wilayah yang menjadi korban serangan senjata kimia oleh kelompok militan, demikian disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov seperti dikutip Sputnik.

“Kelompok militan yang selama beberapa hari terakhir berusaha menembus barisan pertahanan luar Tentara Suriah di Aleppo telah beberapa kali menggunakan senjata kimia beracun," terang Konashenkov, Kamis (3/11).

Pada Minggu (30/10), kelompok teroris di Suriah menyerang wilayah Hamdaniya, Dahiyat Al-Assad, di Aleppo barat, menggunakan peluru rumahan yang mengandung zat kimia. Serangan tersebut menewaskan dua tentara Suriah dan meracuni setidaknya 37 warga sipil yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

“Para pakar dari Kementerian Pertahanan Rusia memiliki semua perangkat teknis yang dibutuhkan untuk melakukan analisis kilat, lalu menyaring dan mengirim sampel senjata kimia tersebut ke Rusia,” terang Konashenkov,

Sampel tersebut kemudian akan dikaji di Laboratorium Pusat Ilmiah Pertahanan Biologis, Kimia, dan Radiolagi milik Tentara Rusia yang telah mendapat akreditasi dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPWC). Laboratorium semacam ini hanya ada 19 buah di dunia, 2 di antaranya berada di Rusia.

Perang sipil di Suriah telah berlangsung selama lima tahun, melibatkan kelompok oposisi dan teroris melawan pasukan tentara Suriah yang mendukung Assad.

Gencatan senjata yang dicetuskan pada September lalu gagal terlaksana dan malah memicu pertempuran intens antara pasukan pemerintah Suriah dan kelompok militan di Aleppo.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki