Indonesia Tawarkan Proyek Kereta Kalimantan dan Surabaya-Malang pada Rusia

Menteri Perhubungan Indonesia telah menawarkan proyek untuk membangun kereta api di rute Surabaya-Malang kepada pihak Rusia.

Menteri Perhubungan Indonesia telah menawarkan proyek untuk membangun kereta api di rute Surabaya-Malang kepada pihak Rusia.

Wikipedia
Infrastruktur untuk proyek jalur kereta Surabaya-Malang sudah tersedia, tinggal memperkuat bantalan rel dan hal-hal lain.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov untuk membahas sejumlah proyek, termasuk rencana pembangunan proyek kereta api di Kalimantan dan Malang-Surabaya, demikian dilaporkan Tempo, Senin (31/10).

Menurut Luhut, Rusia berencana menanam investasi untuk pembangunan proyek kereta api penumpang dan angkutan barang di Kalimantan. Proyek tersebut akan dikerjakan di Provinsi Kalimantan Timur dengan panjang rel sekitar 400 kilometer.

Selain itu, muncul pula wacana untuk membangun jalur kereta api di rute Surabaya-Malang. Menurut Luhut, Menteri Perhubungan Indonesia telah menawarkan proyek ini kepada pihak Rusia. "Infrastruktur untuk proyek Surabaya-Malang sudah tersedia, tinggal memperkuat bantalan rel dan hal-hal lain," terang Luhut.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia Prasetyo Budi Cahyono menjelaskan, tawaran kerja sama tersebut telah diajukan dalam pertemuan Komisi Gabungan Kerja Sama Ekonomi dan Teknis Perdagangan indonesia-Rusia.

Menurut Prasetyo, jalur Surabaya-Malang tergolong padat dan perlu dikembangkan. "Kami akan segera menindaklanjuti rencana ini dengan mengunjungi lokasi dalam waktu dekat," terang Prasetyo seperti dikutip Tempo.

Pada awal Oktober lalu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dan Direktur Utama Kereta Api Rusia Oleg Belozerov juga telah menemui Kementerian Perhubungan Indonesia untuk membicarakan rencana pembangunan jalur kereta api di Kalimantan.

Diharapkan kedua proyek bisa selesai pada 2019 – 2020.


Indonesia dan Rusia mempunyai sejarah hubungan yang mesra. Rusia membangun stadion Gelora Bung Karno — kembaran stadion di Moskow — pada 1960-an. Sementara, Soekarno membantu agar Masjid Biru Sankt Peterburg tidak jadi ditutup.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki