Kementerian Luar Negeri Rusia belum melaporkan adanya serangan peretas dan situs berfungsi secara normal.
Alamy/Legion MediaThe Jester, peretas asal AS mengaku telah meretas situs Kementerian Luar Negeri Rusia. Demikian hal tersebut dilaporkan CNN.
Kepada wartawan, The Jester menyatakan ingin membalas serangan dunia maya besar-besaran pada hari Jumat lalu, ketika sebagian dari situs populer Amerika diretas. Menurutnya, Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebut.
The Jester menyusup ke situs kementerian dan memberikan peringatan kepada Moskow.
“Saudara-saudara sekalian, kami telah meretas situs Kementerian Luar Negeri Rusia untuk menyampaikan sebuah pesan penting kepada Anda. Hentikan. Anda mungkin dapat menekan negara-negara di sekitar Anda, tapi ini adalah Amerika. Kami tidak terkesan,” demikian tertulis pada pesan yang sengaja ditinggalkan oleh The Jester.
Namun demikian, Kementerian Luar Negeri Rusia belum melaporkan adanya serangan peretas dan situs berfungsi secara normal — tidak ada konfirmasi resmi terkait peretasan.
Washington sudah berulang kali menuduh Moskow atas serangan siber yang diarahkan kepada AS, tetapi tidak pernah menyertakan bukti. Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton menuduh Rusia berusaha memengaruhi hasil pemilu AS melalui serangan siber dan dengan membocorkan informasi. Menanggapi hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kebocoran informasi tersebut bukan kepentingan Moskow.
Pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Rusia oleh RIA Novosti.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda