Kremlin: Kehadiran Militer Rusia di Suriah untuk Bantu Damaskus Lawan ISIS

Wilayah Suriah yang dikuasai teroris harus dibebaskan.

Kehadiran militer Rusia di Suriah ditujukan untuk membantu pemerintah yang sah memerangi terorisme, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Sabtu (22/10).

"Baik pengiriman kontingen militer maupun adanya markas militer (di Suriah) bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan kami di sana adalah untuk membantu pihak berwenang Suriah yang sah memerangi terorisme — ISIS dan kelompok teroris lainnya," kata Peskov dalam sebuah wawancara di acara " Vesti v Subbotu", seperti yang dikutip Sputnik.

"Wilayah Suriah harus dibebaskan. Mereka perlu dibebaskan dan kita perlu melakukan segala hal yang diperlukan demi mencegah negara itu terpecah belah. Jika ini terjadi, Suriah mungkin akan berakhir dalam kekacauan luar biasa," tambah Peskov.

Perang sipil Suriah yang melibatkan antara pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak, termasuk kelompok oposisi dan teroris, seperti ISIS dan Jabhat Fatah al Sham (yang juga dikenal sebagai Front al-Nusra), telah berlangsung selama lima tahun dan merenggut ratusan ribu nyawa.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki