Bangun Stasiun Antariksa, Tiongkok Harapkan Kerja Sama dengan Rusia

Seorang kosmonot Rusia melayang bebas di luar angkasa, di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Seorang kosmonot Rusia melayang bebas di luar angkasa, di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

NASA
Tiongkok berencana meluncurkan modul inti stasiun ruang angkasa mereka pada 2018 mendatang.

Tiongkok berharap bisa memperdalam kerja sama dengan Rusia di bidang eksplorasi antariksa, terutama dalam pembangunan stasiun ruang angkasa Tiongkok. Demikian hal itu disampaikan Wakil Direktur Kantor Teknik Ruang Aangkasa Tiongkok Wu Ping, Minggu (16/10), seperti yang dikutip Sputnik.

"Sejak awal dibuatnya program antariksa berawak Tiongkok, kami meluncurkan lebih dari 20 proyek kerja sama dengan badan antariksa Rusia dan telah mencapai hasil yang konstruktif. Selama pembangunan stasiun ruang angkasa di masa depan, kami berharap dapat memperdalam kerja sama dan pertukaran dengan Rusia dalam bidang pemilihan dan pelatihan kosmonot, eksperimen ilmiah, dan lain-lain," kata Wu Ping pada konferensi pers yang didedikasikan untuk peluncuran pesawat ruang angkasa Shenzhou-11.

Tiongkok akan meluncurkan modul inti stasiun ruang angkasa mereka pada 2018 mendatang. Stasiun ruang angkasa ini diharapkan sepenuhnya siap beroperasi pada 2022.

Tiongkok secara aktif mengembangkan program antariksanya dan meluncurkan sejumlah misi ilmiah, termasuk mengirimkan wahana penjelajah bulan Yutu (Kelinci Bulan) ke Bulan pada 2013 lalu, dan membuat wahana ini sebagai ‘pengembara’ pertama yang mendarat di satelit Bumi sejak pertengahan 1970-an.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki