Segera setelah sebuah spanduk besar yang memuji Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “juru damai” muncul di New York, AS, tanda-tanda serupa juga muncul di Dresden dan Moskow, tulis media Rusia Sputnik.
Spanduk besar yang menampilkan foto Putin dengan bendera Rusia dan Suriah sebagai latar belakangnya pertama kali terlihat digantung di Jembatan Manhattan di kota New York. Spanduk berukuran 6 x 9 meter itu digantung di sisi jembatan yang menghadap ke Brooklyn pada Kamis (6/10) sore.
A banner with the Russian & Syrian flags & Vladimir Putin in a suit with the phrase "Peace Maker" appeared on Manhattan Bridge in #NY#USApic.twitter.com/1HMF6MYujz
— maytham (@maytham956) October 6, 2016
Kemudian, sebuah grafiti misterius yang menggambarkan Presiden Putin dengan tulisan “juru damai” terlihat di salah satu dinding rumah di Dresden, Jerman. Namun demikian, rumah itu memang bukan sembarang rumah. Grafiti itu muncul pada dinding bangunan yang pernah menjadi rumah Putin di Dresden pada tahun 1980-an saat ia bekerja dalam penyamaran sebagai kepala Rumah Persahabatan Uni Soviet dan Jerman Timur.
Gratulationen zum Geburtstag: Grafitti auf dem Haus, wo Wladimir #Putin 1985-90 wohnte. Danke @mtthsberger fürs Foto pic.twitter.com/Q70notgYaJ
— Посольство РФ в ФРГ (@RusBotschaft) October 7, 2016
Dan akhirnya, beberapa orang tak dikenal memasang spanduk yang menampilkan wajah Putin di kota Moskow. Sebuah spanduk besar yang menampilkan foto Putin dengan bendera Rusia dan Suriah sebagai latar belakangnya berikut ucapan terima kasih kepada Putin atas upayanya menegakkan perdamaian digantung di Jembatan Krymsky (atau Jembatan Krimea).
7 октября на Крымском мосту в Москве появился огромный баннер с портретом ВВП и надписью " Путин, спасибо за мир". Поддерживаю активистов! pic.twitter.com/XybxUhTfJB
— Миша Антонов (@77MITCHEL77) October 7, 2016
Hingga kini, belum diketahui apa motif di balik para pelaku — apakah ini hanya aksi iseng beberapa orang kreatif di seluruh dunia dalam rangka merayakan ulang tahun Vladimir Putin yang ke-64 atau justru ini semacam seruan tak resmi bahwa presiden Rusia adalah kandidat yang lebih baik untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2016, tulis Sputnik dalam laporannya.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda