Peristiwa jatuhnya pesawat MH17 menimbulkan hari-hari kelam bagi politik luar negeri Rusia.
ReutersPenyebab utama kecelakaan pesawat MH-17 pada 2014 lalu ialah kegagalan Kiev menutup wilayah udara mereka bagi penerbangan sipil di atas zona konflik Donbass, Ukraina, demikian disampaikan Wakil Kepala Lembaga Transportasi Darat Federal Rusia Oleg Storchevoy, Kamis (29/9).
“Kita harus ingat, laporan akhir komisi teknis internasional menyimpulkan bahwa Ukraina memikul tanggung jawab penuh atas peristiwa tersebut karena tak menutup wilayah udara mereka. Kegagalan Ukraina mengambil langkah tersebut merupakan penyebab utama kecelakaan,” kata Storchevoy kepada saluran televisi Rossiya 24.
Pada Rabu (28/9), perwakilan Tim Investigasi Gabungan (JIT) dari Belanda, Ukraina, Australia, Malaysia, dan Belgia menyampaikan hasil temuan awal dari investigasi kriminal dalam kecelakaan MH-17 di Donbass, Ukraina, pada 2014 lalu. JIT menyebut pesawat MH-17 ditembak jatuh dengan rudal Buk yang dibawa dari wilayah Rusia.
Tim investigasi mengatakan rudal tersebut ditembak dari Desa Pervomayskoye ke arah selatan Snezhnoye yang kala itu dikontrol oleh milisi Donbass. JIT belum mempelajari data dari Rusia yang menolak penemuan versi ini.
Kementerian Pertahanan Rusia meragukan objektivitas kesimpulan para investigator. “Data yang disampaikan tim investigasi dalam pertemuan Rabu lalu diambil dari dua sumber utama: internet dan Badan Keamanan Ukraina. Sehingga, kami menilai objektivitas data dan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data tersebut sangat meragukan,” tutur juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.
Konashenkov berani menjamin tak ada sistem pertahanan udara Rusia yang pernah melintasi perbatasan Ukraina.
Pesawat Malaysia Airlines dengan kode MH-17 mengalami kecelakaan saat terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014. Seluruh penumpang yang berjumlah 283 jiwa dan 15 anggota kru pesawat tewas dalam peristiwa tersebut.
Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda