Donald Trump, calon presiden AS dari Partai Republik.
APSenjata nuklir Rusia lebih modern dibandingkan senjata nuklir AS yang telah usang, kata Donald Trump, calon presiden AS dari Partai Republik.
"Rusia memperluas kemampuan mereka. Kini Rusia memiliki banyak kemampuan baru dibandingkan yang kita miliki saat ini," kata Trump pada acara debat calon presiden dengan pesaingnya Hillary Clinton, menanggapi pertanyaan dari moderator mengenai posisinya terkait senjata nuklir.
Trump menyebut ancaman nuklir adalah ancaman terbesar. Trump juga menambahkan bahwa ia menganggap penolakan terhadap senjata tersebut adalah hal yang sepatutnya dilakukan. Namun sebagai calon presiden, ia tidak berniat untuk memulai perlucutan senjata.
"Jika senjata nuklir akan diterapkan, itu akan menjadi sebuah akhir. Namun pada saat yang sama, kita harus siap dan tidak boleh menghindar," kata Trump.
Hillary Clinton pada gilirannya menyatakan bahwa Trump tidak bisa membiarkan senjata nuklir.
Berdasarkan aturan kampanye pemilu Amerika, hanya kandidat yang mendapatkan dukungan 15 persen warga Amerika yang dapat berpartisipasi dalam debat ini. Survei terbaru yang dilakukan stasiun televisi ABC dan surat kabar The Washington Post menunjukkan bahwa Hillary Clinton berada di posisi teratas, unggul dua persen dari Trump, yaitu 46 persen melawan 44 persen.
Publik akan mengetahui presiden terbaru AS pada 8 November mendatang.
Pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Rusia oleh RIA Novosti.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda