Rusia mengerti alasan di balik operasi militer ‘Perisai Efrat’ Turki di Suriah utara, tetapi operasi itu seharusnya dilakukan atas persetujuan Damaskus, kata Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov, Selasa (27/9).
Dubes Rusia mengatakan, operasi militer yang dilakukan Angkatan Udara Rusia dan militer Iran di wilayah Suriah dilakukan atas persetujuan Damaskus.
"Kami paham dengan alasan dilakukannya operasi militer ‘Perisai Efrat’ yang dipimpin angkatan bersenjata Turki di Suriah. Sebagian besar pelaku aksi teror mengerikan di Turki berasal dari Suriah. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan. Sesuai dengan norma-norma hukum internasional, operasi tersebut harus dilakukan atas izin PBB atau dengan persetujuan dari negara yang menjadi lokasi dilaksanakannya operasi militer. Turki tidak memenuhi persyaratan ini, dan ini sangat disayangkan," ujar Karlov dalam pidatonya di Universitas Atilim di kota Golbasi, Turki, seperti yang dikutip Sputnik.
Pada 24 Agustus lalu, pasukan Turki yang didukung oleh pesawat koalisi pimpinan AS memulai operasi militer yang dijuluki ‘Perisai Efrat’ untuk membersihkan kota Jarabulus di perbatasan Suriah dan daerah sekitarnya dari teroris ISIS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda