Diplomat Jerman: Dunia Inginkan Progres dalam Proses Perdamaian di Suriah

Masyarakat dunia tetap berfokus pada pencapaian perdamaian di Suriah.

Seorang pejabat diplomatik Jerman untuk PBB mengklaim bahwa perjanjian gencatan senjata AS-Rusia bisa jadi akan segera berakhir, tetapi masyarakat internasional tetap berfokus pada pencapaian perdamaian di Suriah.

"Ada harapan bahwa kita akan mampu mencapai progres dalam hal ini (pencapaian perdamaian di Suriah -red.), tapi hal ini masih jauh dari kenyataan," kata sang pejabat diplomatik yang menolak disebutkan namanya pada Rabu, seperti yang dikutip Sputnik. "Gencatan senjata berakhir, akses (bantuan) kemanusiaan tak terjamin, dan pertempuran telah kembali dimulai." 

Terkait Suriah, sang pejabat menyebutkan, "Semua orang bekerja dengan sangat keras demi membuat beberapa kemajuan dan melihat apakah perjanjian Rusia-Amerika ini berhasil. Kini perjanjian itu berada di jurang kegagalan, tetapi semua orang mencoba untuk tetap optimis."

Pada 9 September lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyepakati penghentian permusuhan di Suriah yang mulai berlaku tiga hari kemudian. Perjanjian tersebut menekankan terjaminnya pengiriman bantuan kemanusiaan dan penetapan target kelompok-kelompok teroris dalam serangan militer.

Dalam seminggu pelaksanaan gencatan senjata, serangan udara AS justru menghantam posisi Tentara Suriah di bagian timur Suriah. Pada Selasa, konvoi bantuan kemanusiaan PBB turut menjadi sasaran serangan dan hingga kini belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki