Landing craft kecil Mordovia dan para prajurit dari pasukan pertahanan pesisir di tempat latihan Armada Baltik selama latihan gabungan Rusia-Belarus di wilayah Kaliningrad.
Igor Zarembo / RIA NovostiMiliter Amerika Serikat dan Rusia harus mengambil langkah-langkah untuk menghentikan ketegangan dan membuat “semua orang” berisiko. Demikian hal tersebut diungkapkan mantan Panglima Komando Eropa AS Jenderal Phillip Breedlove kepada Sputnik.
"Jika kita tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan kompetisi tak sehat ini, ini akan ‘membahayakan’ Eropa. Jika hal tersebut dibiarkan, (ketegangan) ini bisa ‘membahayakan’ semua orang," kata Breedlove, Senin (19/9).
Untuk menyelesaikan masalah ini, Breedlove menyarakan agar kedua belah pihak perlu secara konsisten membangun hubungan yang bisa diandalkan berdasarkan kepercayaan.
Ketika kedua negara telah menunjukkan pola kepercayaan, mereka dapat membangun kesepakatan yang lebih formal, kata Breedlove yang telah meletakkan jabatannya sebagai panglima Komando Eropa AS dan sekaligus panglima Komando Sekutu NATO pada Mei lalu.
Breedlove mengaku, sebelumnya ia secara reguler bertemu dengan Kepala Staf Militer Rusia Valery Gerasimov.
"Tapi ketika peristiwa Krimea terjadi, pertemuan tersebut berhenti," kata Breedlove.
Breedlove mengacu pada pelaksanaan referendum Krimea pada Maret 2014 lalu, ketika lebih dari 90 persen warga Krimea memilih untuk melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia. Namun, Amerika Serikat tidak mengakui hasil referendum tersebut dan justru menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Breedlove juga mengatakan bahwa menurut opininya, pemimpin Rusia ingin melihat NATO terpecah dan melemah.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda