Serangan Udara Koalisi AS Tewaskan Puluhan Tentara Suriah, AS Minta Maaf

Kementerian Luar Negeri Rusia dan Suriah mengecam serangan tersebut.

Pemerintahan Presiden Obama secara resmi mengungkapan permintaan maaf atas "insiden tak disengaja" yang menewaskan sedikitnya 80 personel Tentara Suriah dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan pasukan koalisi pimpinan AS, demikian dilaporkan Sputnik.

Serangan udara itu, yang membuat Kementerian Luar Negeri Rusia bertanya-tanya apakah Gedung Putih sebenarnya telah membantu ISIS, terjadi lima hari setelah Amerika Serikat dan Rusia menyepakati babak baru gencatan senjata di Suriah. Dalam perjanjian yang berhasil dicapai di Jenewa, Rusia dan AS sepakat untuk mengoordinasikan serangan mereka dan pemerintahan Obama harus menekan kelompok-kelompok pemberontak moderat yang mereka dukung untuk memisahkan diri dari teroris front al-Nusra.

Serangan itu segera dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Rusia dan Suriah. Percekcokan diplomatik pun semakin intens setelah Pusat Komando AS (CENTCOM) mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, meskipun serangan udara itu tidak disengaja, AS mengaku bahwa sebelumnya mereka telah memberitahu Rusia terkait rencana penyerangan.

Rusia segera membantah keras klaim tersebut dan menyebut bahwa pihaknya sama sekali tak diberitahu.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki