Ukraina belum melunasi utangnya sebesar tiga miliar dolar AS (sekitar 39 triliun rupiah) yang telah jatuh tempo pada Desember 2015.
Alexey Kudenko/RIA NovostiMoskow menentang usulan perpanjangan dana talangan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk Ukraina. Demikian hal tersebut dikabarkan RT. Menteri keuangan Rusia menilai, perpanjangan tersebut melanggar peraturan IMF dalam memberikan bantuan kepada negara-negara dengan utang yang belum terselesaikan.
“Kami memberikan perintah pada perwakilan kami di IMF bahwa Rusia menentang keputusan perpanjangan paket bantuan IMF untuk Ukraina. Kami percaya hal ini melanggar aturan yang berlaku,” ucap Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, Selasa (13/9).
Rusia bersikeras bahwa Ukraina belum memenuhi seluruh persyaratan pembiayaan karena belum melunasi utangnya sebesar tiga miliar dolar AS (sekitar 39 triliun rupiah) yang telah jatuh tempo pada Desember 2015.
Menurut Siluanov, Ukraina belum mengirimkan permintaan resmi untuk memulai negosiasi restrukturisasi utang-utangnya. Kasus antara Moskow dan Kiev ini rencananya akan dipersidangkan di London pada Januari tahun depan.
Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan Ukraina Aleksandr Danilyuk mengatakan bahwa Kiev siap untuk menyelesaikan masalah dengan Moskow. Pada Juli lalu, Danilyuk mengatakan bahwa pinjaman tersebut merupakan “pinjaman politik yang harus Kiev terima” dan “Kiev tidak harus mengembalikan uang tersebut.” Otoritas Kiev bersikeras bahwa saat itu Kremlin menyediakan dana agar Ukraina memutuskan perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda