Ketua Dewan Federal Federasi Rusia Valentina Matviyenko.
KommersantSebanyak 75 persen warga Rusia menginginkan partisipasi perempuan dalam politik nasional, demikian hal tersebut dilaporkan RT berdasarkan hasil jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan Pusat Penelitian Opini Publik Rusia VTsIOM. Kualitas intuisi, ketenangan, dan pemahaman yang baik dalam menganalisis masalah sosial dianggap sebagai keutamaan yang bisa diperoleh dengan melibatkan politisi perempuan. Sementara, hanya 16 persen responden yang memiliki sikap negatif terhadap peran perempuan dalam politik.
Tak hanya itu, VTsIOM juga menemukan bahwa 82 persen warga Rusia berpikir bahwa perempuan harus memainkan peran yang sama dengan laki-laki ketika terlibat dalam politik. Hanya 17 persen saja yang tidak setuju dengan pernyataan ini.
Ketika para responden ditanya mengenai keuntungan utama dari keterlibatan politisi perempuan, sebanyak 16 persen menyatakan bahwa perempuan bisa memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap isu-isu sosial, sepuluh persen mengatakan bahwa perempuan memiliki karakter yang tenang, enam persen menyebut perempuan memiliki intuisi yang baik, dan empat persen responden menyebutkan bahwa perempuan berpenampilan menarik dan profesional. Namun, pada saat yang sama, sebanyak 16 persen responden mengatakan bahwa kelembutan perempuan akan menyebabkan kerugian ketika mereka terjun ke politik, delapan persen percaya bahwa perempuan terlalu emosional, dan enam persen lainnya mengatakan bahwa politisi perempuan harus membagi pekerjaannya dengan urusan keluarga.
Kepala Departemen Program-program Khusus VTsIOM Yelena Mikhailova mengatakan bahwa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa masyarakat Rusia menyadari perlunya partisipasi perempuan dalam politik. "Perempuan memiliki kualitas khusus yang memungkinkan mereka untuk memusatkan perhatian mereka pada masalah-masalah sosial yang paling akut dan berbahaya," ujarnya kepada RIA Novosti.
Saat ini, keterwakilan perempuan di badan legislatif dan eksekutif Rusia relatif rendah — hanya ada 56 dari 450 kursi di majelis rendah, dan 28 dari 170 kursi di majelis tinggi, termasuk kursi ketua majelis tinggi, Valentina Matviyenko. Salah satu dari delapan wakil perdana menteri dan dua dari 22 menteri federal di pemerintah Rusia adalah perempuan. Pada Maret 2016, lembaga riset nonprofit Levada Center merilis hasil jajak pendapat publik yang menunjukkan 32 persen warga Rusia menginginkan presiden perempuan dalam 10 atau 15 tahun ke depan. Namun, 49 persen responden mengatakan mereka menentang gagasan itu.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda