AL Rusia dan Tiongkok Mulai Latihan Gabungan di Laut Tiongkok Selatan

Fase aktif latihan ini akan dilaksanakan dari 15 hingga 19 September 2016.

Rusia dan Tiongkok telah memulai latihan angkatan laut gabungan “Sea Cooperation 2016” di Laut Tiongkok Selatan.

Sebanyak 18 kapal dan kapal pendukung, 21 pesawat terbang, lebih dari 250 marinir, dan 15 unit peralatan militer digunakan dalam latihan ini. Rusia juga mengirimkan kapal penghancur Laksamana Vinogradov dan Laksamana Tributs kelas Udaloy, kapal perang Peresvet, perahu penyelamat Alatau, dan kapal tanker Pechenga.

Fase aktif latihan “Sea Cooperation” ini akan dilaksanakan dari 15 hingga 19 September 2016. Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya menyatakan bahwa marinir dari dua negara akan berlatih untuk mempertahankan kapal, menyelamatkan, dan membebaskan kapal.

Menurut Wakil Komandan Angkatan Laut Laksamana Madya Wang Hai, latihan angkatan laut gabungan ini ditujukan untuk mningkatkan potensi Moskow dan Beijing di bidang keamanan.

“Kami akan serta secara berhati-hati mengikuti latihan ini dengan tujuan untuk memenuhi serangkaian tugas dari atasan kami. Mengadakan latihan dalam kondisi maksimal, selayaknya dalam pertempuran, ditujukan untuk meningkatkan potensi di bidang keamanan kita bersama.”

“Kami berharap awak kami akan saling belajar dan menguatkan kerja sama yang bersahabat,” katanya menambahkan.

“Sea Cooperation” pertama kali dilaksanakan pada 22 – 27 April 2012 di Laut Kuning dekat kota Qingdao, di sebelah timur Provinsi Shandong, Tiongkok. Sebanyak 25 kapal dan kapal selam, 13 pesawat, sembilan helikopter, dan dua pasukan khusus ikut serta dalam latihan tersebut.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki