Putin: Krimea Bagian dari Rusia, Tak Perlu Lagi Dibahas

Rakyat Krimea yang memilih jalan ini, kata Presiden Putin.

Krimea telah kembali ke Rusia, dan hal ini tak perlu lagi dibahas. Demikian hal tersebut diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah diskusi pada sidang pleno di Forum Ekonomi Timur, Sabtu (3/9).

"Rakyat Krimea telah membuat keputusan, mereka memilih jalan ini. Isu ini tak perlu lagi dibahas, tak ada jalan untuk kembali ke sistem sebelumnya," kata Presiden Putin yang diikuti dengan tepuk tangan dari para peserta sidang.

Pada 6 Maret 2014, Parlemen Krimea memilih untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia. Otoritas Krimea kemudian melaksanakan referendum pada 16 Maret 2014 atas dasar keinginan warga semenanjung tersebut untuk kembali bersatu dengan Rusia. Hasil referendum menunjukkan sebanyak 96,7 persen warga Krimea dan 95,6 persen suara di kota Sevastopol menginginkan reunifikasi dengan Rusia.

Kesepakatan penerimaan Republik Krimea dan kota Sevastopol segera disetujui oleh seluruh parlemen Rusia (majelis rendah dan majelis tinggi), setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani hukum federal terkait penggabungan tersebut.

Terlepas dari hasil referendum, Ukraina, AS, dan Uni Eropa tetap menolak untuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki