Peningkatan kerja sama perdagangan antara Belanda dan Rusia hanya dapat dilakukan apabila negara tersebut keluar dari Uni Eropa (UE). Demikian hal tersebut diberitakan Sputnik, mengutip pernyataan Pemimpin Partai Belanda untuk Kebebasan Geert Wilders. Menurut Wilders, keluar dari Uni Eropa akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi masa depan Belanda.
“Brussel tidak boleh mendikte kami (Belanda) dalam memilih mitra ekonomi dan politik. Memperbaiki hubungan dengan Rusia adalah langkah prioritas karena Belanda sejak dulu adalah negara yang berorientasi pada perdagangan dan akan tetap seperti itu di masa mendatang. Selama beberapa abad, negara kami (Belanda dan Rusia) telah diuntungkan dari kerja sama bilateral — terlepas dari konflik yang ada. Sekarang, menghapus sanksi anti-Rusia adalah suatu kewajiban demi masa depan kita yang lebih positif,” terang Wilder kepada media Rusia Izvestia.
Wilder menekankan bahwa Uni Eropa merupakan ‘monster ekspansionis’ dan Brussel hanya memikirkan kepentingan agendanya sendiri dalam mengambil keputusan. Menurut Wilder, perekonomian Belanda akan menguat jika mempererat hubungan dagang dengan Rusia.
Uni Eropa, AS dan beberapa negara aliansinya telah menjatuhkan beberapa paket sanksi yang ditujukan kepada Rusia sejak terjadinya reunifikasi Krimea dengan Federasi Rusia pada Maret 2014. Barat menuduh bahwa Rusia terlibat dalam memperkeruh konflik di Ukraina. Rusia telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, serta memperingatkan bahwa pemberlakuan sanksi bersifat ‘tidak produktif’ dan merusak stabilitas di kawasan dan dunia.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda