Rusia Ajak Jepang Bergabung dalam Misi Kemanusiaan di Suriah

Rusia mengajak Jepang untuk bergabung dalam misi kemanusiaan PBB yang dipimpin Rusia di kota Aleppo.

Rusia mengajak Jepang untuk bergabung dalam misi kemanusiaan PBB yang dipimpin Rusia di kota Aleppo. Demikian hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (26/8), seperti yang dikutip Sputnik.

Sebelumnya di Moskow, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov bertemu dengan Duta Besar Jepang untuk Rusia Toyohisa Kozukiuntuk membahas persiapan misi kemanusiaan di Aleppo ketika gencatan senjata diberlakukan selama 48 jam. Pada pertemuan itu, Antonov mengajak Jepang untuk turut terlibat dalam misi tersebut, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Pada 18 Agustus, menteri pertahanan Rusia menerima usulan dari Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura untuk menerapkan gencatan senjata di Aleppo selama 48 jam, serta mendistribusikan bantuan kemanusiaan. Aleppo merupakan kota percobaan untuk usulan tersebut. Pada Kamis (25/8), de Mistura mengatakan bahwa PBB siap untuk memulai misi bantuan kemanusiaan ke Aleppo. Rusia telah menyetujui usulan PBB ini untuk melakukan gencatan senjata, tapi kini masih menunggu respons dari pihak lain yang terlibat di Suriah.

Suriah telah terjerumus dalam perang sipil sejak 2011 yang melibatkan antara tentara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi serta teroris, seperti ISIS dan front al-Nusra.

Aleppo merupakan kota yang dikontrol oleh kelompok oposisi dan teroris, dan saat ini kota tersebut telah dikepung oleh tentara pemerintah Suriah. Sebelum serangan dilakukan untuk membebaskan Aleppo, Rusia dan Suriah telah membuka jalur kemanusiaan bagi warga Aleppo yang ingin keluar dan menyelematkan diri serta bagi para milisi yang ingin menyerahkan diri.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki