Kendaraan-kendaraan mengantre pada pos pemeriksaan "Armyansk", di perbatasan Ukraina-Rusia.
Andrey Iglov/RIA NovostiMoskow memiliki bukti tak terbantahkan bahwa pihak Ukraina merencanakan serangan sabotase di Semenanjung Krimea, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Senin (15/8), seperti yang dikutip Sputnik.
Pada Rabu (10/8), Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan bahwa mereka telah menyingkirkan jaringan mata-mata Kementerian Pertahanan Ukraina di Krimea, yang menyiapkan tindakan sabotase terhadap sarana infrastruktur penting pendukung kehidupan di semenanjung itu.
“Tentu saja, kami tidak bisa menunjukkan semuanya di televisi, tapi kami memiliki bukti kuat bahwa ini merupakan sabotase yang direncanakan sejak lama oleh kepala kantor intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina. Hal ini bertujuan untuk mengacaukan situasi di Krimea, Rusia,” kata Lavrov setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.
Lavrov menyerukan negara-negara Eropa Barat untuk menekan pihak berwenang Ukraina demi mencegah terjadinya insiden serupa.
Dalam pertemuan dengan menlu Jerman, Lavrov dan Steinmeier membahas situasi di Ukraina dan pelaksanaan perjanjian Minsk. Lavrov menambahkan bahwa Steinmeier telah melakukan banyak hal untuk penyelesaian konflik di Ukraina secara damai.
“Selama KTT Normandy Four di Paris pada 2 Oktober tahun lalu, istilah ‘rumus Steinmeier’ sudah ada, ‘rumus’ itu diciptakan Steinmeier untuk menemukan cara-cara yang dapat diterima secara praktis dan menyeluruh untuk merealisasikan tujuan perjanjian Minsk. Kini, pelaksanaan ‘rumus Steinmeier’ terhambat oleh otoritas Kiev yang sekali lagi ingin menghindari perjanjian Minsk,” kata Lavrov.
Sebelumnya, FSB berhasil menggagalkan serangan “teroris” di Krimea yang direncanakan badan intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina. Berdasarkan keterangan FSB, sekelompok penyusup ditemukan di dekat Kota Armyansk di sebelah utara Krimea dekat perbatasan Ukraina dalam operasi khusus FSB selama akhir pekan lalu.
FSB melanjutkan, sebanyak 20 alat peledak buatan, amunisi, granat, dan senjata lainnya yang digunakan pasukan khusus Angkatan Darat Ukraina ditemukan di lokasi kejadian.
Aksi percobaan sabotase ini juga didukung kendaraan lapis baja Ukraina. FSB mengonfirmasi satu anggotanya tewas dalam operasi ini.
Usai percobaan sabotase, Rusia memperketat keamanan di Krimea. Aparat keamanan tambahan Rusia telah disebar di dekat objek-obejk infrastruktur besar, tempat-tempat ramai, dan di perbatasan Rusia-Ukraina.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda