Disinggung Soal Reshuffle, Anies Baswedan Paparkan Prinsip Ala Tokoh Rusia

Mengutip ajaran tokoh Rusia Stanislavsky, Anies Baswedan tetap percaya diri bisa melakukan perubahan meski tak lagi sebagai menteri.

Mengutip ajaran tokoh Rusia Konstantin Stanislavsky, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Anies Baswedan tetap percaya diri bisa melakukan perubahan meski tak lagi menjabat sebagai menteri. Menurutnya, yang terpenting adalah kekuatan aktor, bukan peran. Hal tersebut disampaikan oleh Anies di hadapan para mahasiswa baru Universitas Indonesia Islam di Sleman, Kamis (11/8), seperti diberitakan Detik.com.

Konstantin Stanislavsky adalah seorang inovator teater dan seni peran Rusia.
Ibarat pemain teater, tutur Anies, kadang kala seseorang mendapat peran sebagai raja dengan segala pernak-pernik yang memesona. Namun di lain kesempatan, ia mendapatkan peran yang menjadi hambasahaya atau seorang abdi. "Jika kekuatannya ada di peran, saat digantikan perannya, kekuatan orang tersebut ternyata tiba-tiba hilang. Tanpa peran, dia kehilangan makna dan pancaran," kata Anies.

Sebaliknya, jika kekuatan terletak pada sang aktor, peran yang ia mainkan bisa berganti-ganti, tapi ia tetap mampu memberi makna bagi lingkungannya.

"Prinsip itu yang mau saya ikuti," kata Anies.

Anies Baswedan menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan RI sejak 27 Oktober 2014. Namun dalam reshuffle kabinet pada 27 Juli lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo memutuskan untuk menggantikan Anies dengan Muhadjir Effendy yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki