Warga Rusia Pecahkan Rekor Terbang Keliling Dunia Menggunakan Balon Udara

Fyodor Konyukhov

Fyodor Konyukhov

Facebook
Petualang nekat asal Rusia Fyodor Konyukov menjadi orang pertama di dunia yang berhasil mengelilingi dunia menggunakan balon udara.

Petualang nekat asal Rusia Fyodor Konyukhov menjadi orang pertama di dunia yang berhasil mengelilingi dunia menggunakan balon udara. Ia baru kembali tiba di Moskow, Senin (1/8), setelah mengendarai balon udara selama sebelas hari sendirian.

"Awalnya sangat sulit, dan kemudian bahkan lebih sulit lagi. Saya tak bisa tidur, makan, atau beristirahat sepanjang perjalanan," tutur Konyukhov setibanya di Bandara Domodedovo Moskow. Ia disambut oleh lebih dari seratus orang teman, penggemar, dan wartawan.

Namun, ia mengaku sungguh senang berkesempatan mengagumi keindahan planet Bumi dengan cara yang unik. "Matahari terbit dan tenggelam... saya tak henti mengabadikan momen-momen tersebut," katanya.

Sang penjelajah dunia menyebutkan ia telah bermimpi keliling dunia menggunakan balon udara sejak 2002. "Saya sendiri kaget saya bisa mengemudikan balon besar ini. Saya tak belajar dari siapa-siapa," aku Konyukhov. Tapi, ia merasa durasi penerbangan yang ia jalani lebih panjang dari yang sebenarnya. "Saat para petugas di pusat kendali penerbangan menginformasikan tempat tujuan hanya tinggal beberapa jam lagi jauhnya, saya merasa itu seperti berbulan-bulan," kata Konyukhov.

Pecahkan Rekor

Pada 23 Juli, balon Konyukhov yang diberi nama Morton tiba di Northam, Australia Barat, setelah ia memulai perjalanan dari titik yang sama pada 12 Juli, memecahkan rekor sebagai penerbangan balon udara tercepat di dunia.

Hingga saat ini, baru ada dua penerbangan balon udara keliling dunia sebelum Morton. Penerbangan pertama berlangsung pada 1999, ketika Bertrand Piccard dari Swiss dan Brian Jones dari Inggris Raya terbang sejauh 40 ribu kilometer dari Swiss dan mendarat di Mesir dalam kurun waktu 19 hari, 21 jam, 55 menit. Penerbangan kedua berlangsung pada 2002, ketika Steve Fossett dari Amerika Serikat terbang menggunakan rute yang sama seperti Konyukhov selama 13 hari, 8 jam, 33 menit. Sementara, Konyukhov berhasil menyelesaikan rute tersebut dalam 11 hari, 5 jam, 31 menit.

Dari Australia ke Australia

Balon Morton Konyukhov lepas landas dari Northam, Australia Barat, pada 12 Juli lalu pukul 07.30 waktu setempat. Balon udara tersebut terbang nonstop di atas Australia, Samudra Pasifik, Amerika Selatan, Samudra Atlantik, melewati Tanjung Harapan Indah dan Samudra Hindia, lalu mengakhiri perjalanan di Australia. Penerbangan paling sulit dirasakan Konyukhov di atas Samudera Hindia.

Fyodor Konyukhov, lahir pada 12 Desember 1951 di sebuah desa kecil di wilayah Chkalovo, Provinsi Zaporozhye.
Setelah melewati titik ekstrem selatan Afrika, Konyukhov terjebak di tengah angin kencang yang membawa balon ke tenggara, menuju Antartika. Untuk mengubah arah penerbangan, Konyukhov harus naik ke ketinggian lebih dari 10.600 meter untuk mendapat hembusan angin ke arah barat laut, dari Antartika ke Australia.

Rekam jejak Konyukhov sebagai petualang memang tak mungkin diragukan. Ia sudah pernah mendaki Gunung Everest dan beberapa puncak tertinggi di semua benua, melakukan perjalanan menyeberangi Samudera Atlantik menggunakan kapal kecil selama 46 hari, melintasi Greenland sejauh 800 kilometer dalam waktu 16 hari, keliling Antartika, serta melintasi Samudra Pasifik sendirian selama 159 hari.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki