Dubes Galuzin: Rusia Hargai Kode Etik di Laut Tiongkok Selatan

Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Mikhail Galuzin.

Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Mikhail Galuzin.

Fauzan Al-Rasyid/RBTH Indonesia
Rusia tak berencana ikut campur dalam urusan sengketa sengketa wilayah Laut Tiongkok Selatan.

Rusia tak berencana ikut campur dalam urusan sengketa sengketa wilayah Laut Tiongkok Selatan dan mengimbau negara-negara yang terlibat sengketa untuk mematuhi hukum internasional dan Konvensi PBB mengenai Hukum Kelautan (UNCLOS), demikian hal tersebut disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin, Rabu (27/7) lalu.

Galuzin mengatakan penyelesaian sengketa wilayah seperti Laut Tiongkok Selatan akan lebih efektif melalui proses dialog antarnegara. Selain itu, ia juga optimis Tiongkok dan ASEAN bisa menyelesaikan masalah tersebut sesuai Kode Etik (Code of Conduct) yang berlaku di Laut Tiongkok Selatan.

“Kami mendukung penerapan Kode Etik oleh pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa wilayah Laut Tiongkok Selatan,” ujar Galuzin pada RBTH Indonesia.

Pandangan dubes Rusia terkait penyelesaian melalui dialog bilateral tersebut sejalan dengan pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok. Selama ini, Tiongkok berupaya untuk tidak membawa topik sengketa Laut Tiongkok Selatan dalam pertemuan multilateral, termasuk di ASEAN. 

Saat ini Tiongkok dan ASEAN masih dalam tahap menggodok Deklarasi Etik (Declaration of Conduct), yakni satu tahap sebelum memasuki Kode Etik.

Ketika ditanya terkait partisipasi negara nonkawasan di Laut Tiongkok Selatan, Galuzin berpendapat bahwa aksi tersebut tidak efektif dalam menyelesaikan permasalahan.

“Menurut saya, kehadiran dan partisipasi negara-negara yang tidak berada di kawasan Laut Tiongkok Selatan tidak tepat dan tidak efektif untuk menyelesaikan masalah,” kata Galuzin. 

Galuzin mengatakan Rusia menjunjung tinggi prinsip nonintervensi dan memilih untuk tidak terlibat memperkeruh penyelesaian masalah di Laut Tiongkok Selatan.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki