Dianggap Memuja Setan, Pemimpin Cossack Minta Pokemon Go Diblokir di Rusia

Permainan Pokemon Go yang kian populer di masyarakat kini menjadi ancaman tersendiri.

Masyarakat Cossack di Sankt Peterburg meminta pemerintah untuk melarang kehadiran permainan berbasis aplikasi Pokemon Go di Rusia, demikian dilansir TASS mengutip narasumber dari stasiun radio kota setempat Baltika.

"Mereka yang mencoba permainan ini harus digiring keluar dari dunia maya, karena permainan tersebut berbau pemujaan setan. Lagipula, banyak hal yang lebih penting untuk dilakukan ketimbang membuang-buang waktu percuma," kata Pemimpin Cossack Andrei Polyakov pada Radio Baltika.

Plyakov mengatakan masyarakat Cossack akan mengirim surat pengawas konsumen Rusia, Badan Antimonopoli Federal, dan perusahaan Apple untuk melarang masuknya permainan Pokemon Go ke Rusia.

Pokemon Go meleburkan realitas virtual dengan kehidupan nyata. Meski baru diluncurkan oleh Nintendo dan Google pada 6 Juli lalu, Pokemon Go berhasil mendominasi grafik unduhan aplikasi di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Kabarnya, aplikasi ini mengalahkan popularitas Twitter dan Tinder.

Permainan Pokemon Go memungkinkan para pemain untuk menjelajahi lingkungan sekitar dan menangkap Pokemon dengan menggunakan kamera smartphone, serta melacak lokasi mereka di dunia nyata. Terkadang, permainan tersebut menggiring para penggunanya ke tempat-tempat yang tidak biasa, seperti rumah sakit atau pemakaman.

Permainan Pokemon Go yang kian populer di masyarakat kini menjadi ancaman tersendiri. Permainan tersebut telah menyebabkan beberapa hal yang tidak diinginkan, mulai dari kecelakaan lalu lintas hingga aksi perampokan.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki