Kehadiran Dewan NATO-Rusia diliai tak efisien, ungkap Kepala Komite Urusan Internasional Dewan Federasi Rusia Konstantin Kosachev, seperti yang dilaporkan Sputnik.
Menurut Kosachev, hal tersebut terjadi karena prinsip kesetaraan tak berjalan efisien dalam dewan tersebut. “Padahal, semua negara berhak menentukan posisinya masing-masing meski bertentangan dengan posisi NATO,” ujar Kosachev dalam wawancara dengan media Rusia Izvestiya, Senin (25/7) lalu.
Sang anggota parlemen menilai, Dewan NATO-Rusia bisa dianggap efektif sebagai wadah berkomunikasi antarnegara, bukan antara Rusia dan aliansi secara keseluruhan. “Saat ini, Dewan NATO-Rusia masih berperan sebagai sebatas mekanisme komunikasi dan memfasilitasi konsultasi antara dua pihak, bukan sebagai ‘dewan’ yang dimaksud,” terang Kosachev.
Pada 20 April lalu, pertemuan Dewan NATO-Rusia di tingkat perwakilan tetap yang digelar untuk pertama kalinya setelah vakum selama dua tahun ternyata sama sekali tak membuahkan hasil, begitu pula pertemuan tingkat duta besar yang dilakukan di Brussel pada 13 Juli lalu.
Dewan NATO-Rusia dibentuk pada 2002 sebagai wadah konsultasi antara kedua pihak. Namun, NATO telah membekukan segala bentuk kerja sama militer dan nonmiliter dengan Rusia sejak krisis Ukraina pecah April 2014.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda