Amnesty International Minta Investigasi Independen Atas Serangan Koalisi AS

Setidaknya 60 orang warga sipil tewas di rumah mereka sendiri selama serangan yang terjadi di desa al-Tukhar, dekat Manbij.

Organisasi internasional nonpemerintah Amnesty International menyerukan pembentukan investigasi independen dan transparan, menyusul laporan tewasnya puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, dalam serangan udara yang dipimpin koalisi AS di sebelah utara Suriah. Demikian hal tersebut dilaporkan Sputnik.

Berdasarkan laporan media setempat, bersama dengan bukti otentik dan kesaksian yang dikumpulkan badan-badan kemanusiaan, setidaknya 60 orang warga sipil tewas di rumah mereka sendiri selama serangan yang terjadi di desa al-Tukhar, dekat Manbij, di Kegubernuran Aleppo, Senin (18/7).

Pusat Komando AS (CENTCOM), dalam pernyataanya, mengatakan bahwa pasukan pimpinan AS melakukan sebelas serangan udara pada 17 dan 18 Juli. Mereka mengaku menyerang apa yang disebut sebagai basis taktis ISIS di daerah dekat desa al-Tukhar.

Koalisi internasional telah lama menargetkan daerah ini, mengacu pada laporan bahwa ISIS dan pasukan ekstremis lainnya mengendalikan beberapa bagian wilayah tersebut.

Korban Sipil

Serangan baru-baru ini di al-Tukhar sekali lagi mengangkat keprihatinan atas nyawa warga sipil yang harus dikorbankan atas kampanye internasional di Suriah. Sebuah laporan menyebutkan bahwa lebih dari seratus warga sipil telah tewas di dekat kota Manbij sejak awal Juni.

Dengan informasi yang masih belum bisa dipastikan terkait jumlah korban sipil, Amnesty International menyerukan pembentukan penyelidikan independen.

"Pengeboman di al-Tukhar mungkin telah mengakibatkan jatuhnya korban tewas terbesar yang dilakukan operasi koalisi di Suriah," kata Wakil Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah Magdalena Mughrabi.

"Harus segera dilakukan investigasi yang independen dan transparan untuk menentukan apa yang terjadi, siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana untuk menghindari jatuhnya korban sipil lebih lanjut."

"Hukum kemanusiaan internasional mengharuskan semua pihak yang terlibat konflik mencegah tewasnya masyarakat sipil," kata Mughrabi.

"Bahkan jika pasukan koalisi yakin bahwa para pejuang kelompok bersenjata yang menamakan dirinya sebagai ISIS berada di sekitar al-Tukhar, mereka harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengidentifikasi siapa lagi yang ada di daerah itu untuk menghindari, atau setidaknya meminimalisasikan jatuhnya korban sipil."

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki