Organisasi internasional nonpemerintah Amnesty International menyerukan pembentukan investigasi independen dan transparan, menyusul laporan tewasnya puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, dalam serangan udara yang dipimpin koalisi AS di sebelah utara Suriah. Demikian hal tersebut dilaporkan Sputnik.
#Syria: Alarm over reports of high civilian death toll from US-led coalition airstrikes. https://t.co/BrJL2tD3r0pic.twitter.com/xWPUBaJBtm
— AmnestyInternational (@amnesty) July 19, 2016
Pusat Komando AS (CENTCOM), dalam pernyataanya, mengatakan bahwa pasukan pimpinan AS melakukan sebelas serangan udara pada 17 dan 18 Juli. Mereka mengaku menyerang apa yang disebut sebagai basis taktis ISIS di daerah dekat desa al-Tukhar.
Koalisi internasional telah lama menargetkan daerah ini, mengacu pada laporan bahwa ISIS dan pasukan ekstremis lainnya mengendalikan beberapa bagian wilayah tersebut.
Territory ISIL holds continues to shrink as they're squeezed on multiple fronts by indigenous anti-ISIL forces and Coalition airpower.
— U.S. Central Command (@CENTCOM) July 15, 2016
Serangan baru-baru ini di al-Tukhar sekali lagi mengangkat keprihatinan atas nyawa warga sipil yang harus dikorbankan atas kampanye internasional di Suriah. Sebuah laporan menyebutkan bahwa lebih dari seratus warga sipil telah tewas di dekat kota Manbij sejak awal Juni.
Dengan informasi yang masih belum bisa dipastikan terkait jumlah korban sipil, Amnesty International menyerukan pembentukan penyelidikan independen.
Bad PR day for US in #Syria
— M. Cruickshank CN (@MJ_Cruickshank) July 19, 2016
- Formerly US-supported rebels behead child soldier
- Coalition airstrike kills 60-160 civilians near #Manbij
"Pengeboman di al-Tukhar mungkin telah mengakibatkan jatuhnya korban tewas terbesar yang dilakukan operasi koalisi di Suriah," kata Wakil Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah Magdalena Mughrabi.
"Harus segera dilakukan investigasi yang independen dan transparan untuk menentukan apa yang terjadi, siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana untuk menghindari jatuhnya korban sipil lebih lanjut."
“The bombing of al-Tukhar may have resulted in the largest loss of civilian life by coalition operations in Syria." https://t.co/zG7YaaYIB1
— Samah Hadid سماح (@samahhadid) July 20, 2016
"Hukum kemanusiaan internasional mengharuskan semua pihak yang terlibat konflik mencegah tewasnya masyarakat sipil," kata Mughrabi.
"Bahkan jika pasukan koalisi yakin bahwa para pejuang kelompok bersenjata yang menamakan dirinya sebagai ISIS berada di sekitar al-Tukhar, mereka harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengidentifikasi siapa lagi yang ada di daerah itu untuk menghindari, atau setidaknya meminimalisasikan jatuhnya korban sipil."
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda