Terungkapnya upaya kudeta di Turki adalah akibat intervensi Ankara dalam krisis Suriah. Demikian pendapat tersebut diungkapkan Tarek Ahmad, seorang anggota kelompok Hmeimim dari oposisi internal Suriah, kepada Sputnik.
"Campur tangan Turki dalam masalah Suriah, peran Turki sebagai mediator, dan sekaligus sebagai 'taman bermain' bagi teroris di seluruh dunia, tak bisa dibiarkan begitu saja," kata Ahmad.
Ahmad mengklaim bahwa lebih dari 50 ribu teroris melintasi perbatasan Turki ke dalam wilayah Suriah. Damaskus berulang kali menuduh Ankara telah mensponsori kelompok teroris ISIS, tulis Sputnik.
"Namun itu bukan hanya Turki, melainkan juga pemerintah Saudi dan Qatar yang bertanggung jawab dalam menyebarkan jaringan teroris ke seluruh dunia. Ideologi adalah senjata yang paling berbahaya di tangan mereka dan masyarakat Barat telah membabi buta mendukung pemerintahan ini," kata sang tokoh oposisi.
Pada Jumat (15/7), Perdana Menteri Turki Binali Yıldırım telah mengumumkan adanya upaya militer untuk melancarkan kudeta di negara itu. Haberturk TV melaporkan bahwa tank-tank telah tiba di pintu masuk Bandara Ataturk di Istanbul. Reuters melaporkan, mengutip saksi mata, bahwa bandara telah ditutup.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda