Tak Hanya Inggris, Rusia Juga Bisa Punya Pemimpin Perempuan

Rusia juga bisa memiliki pemimpin perempuan

Menyusul pencalonan tunggal Perdana Menteri Inggris Theresa May yang akan menggantikan David Cameron, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutkan bahwa Rusia juga bisa saja memiliki pemimpin perempuan, demikian dilaporkan Sputnik, Selasa (12/7). Menurutnya, hak untuk menjadi pemimpin telah diatur dalam konstitusi Rusia, tanpa memandang jenis kelamin.

"Sudah banyak perempuan yang bergerak aktif di bidang politik di Rusia, seperti di pemerintahan, kementerian, serta parlemen. Tentu mereka juga punya hak untuk menjadi pemimpin kelak," kata Peskov.

Sebelumnya, pada April lalu Presiden Rusia Vladimir Putin juga memberi pernyataan senada. Dalam sesi tanya-jawab tahunan, Putin berpendapat perempuan bisa saja menjadi presiden yang lebih baik bagi Rusia kelak.

“Kita seharusnya tidak selalu berpikir bagaimana cara menangani Amerika, kita harus berpikir bagaimana untuk menangani masalah dan isu internal. Sejauh apakah seorang perempuan bisa menjadi kepala negara. Mungkin seorang perempuan akan menjadi sosok yang lebih baik untuk menangani masalah-masalah ini," jawab Putin.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki