Terlalu dini untuk membahas pengaruh serangan teroris di bandara Istanbul terhadap peluncuran kembali rute penerbangan Rusia-Turki. Demikian hal tersebut disampaikan Kementerian Perhubungan Rusia, Rabu (29/6), seperti yang dikutip Sputnik.
Pada Selasa (28/6) malam, tiga ledakan bom bunuh diri mengguncang terminal internasional Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, yang mengakibatkan setidaknya 36 orang tewas dan 147 orang lainnya luka-luka.
“Saat ini masih terlalu dini untuk menyampaikan sesuatu yang spesifik mengenai dampak peristiwa tersebut terhadap peluncuran kembali penerbangan sewaan (charter flight) antara Rusia-Turki. Pemerintah akan mengambil keputusan yang sesuai jika memang ada alasannya,” kata layanan pers Kementerian kepada RIA Novosti.
Penembakan pesawat tempur Rusia oleh AU Turki di atas langit Suriah pada November lalu membuat Moskow memberlakukan sejumlah sanksi terhadap Ankara, termasuk melarang penerbangan rute Rusia-Turki dan menyarankan agen-agen tur lokal untuk menghindari Turki.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda