Rosneft menyebutkan kapasitas produksi minyak mentah utama kilang minyak Tuban dapat mencapai 15 juta ton per tahun.
Vladimir Smirnov/TASSRosneft dan Pertamina gunakan 340 hektare lahan milik Perhutani untuk proyek pembangunan kilang minyak Tuban. Lahan tersebut berada di pinggir Pantai Utara, wilayah Wadug dan Mentoso, Kabupaten Tuban.
Meski begitu, proyek pembangunan kilang minyak ini masih membutuhkan lahan tambahan sekitar 60 hingga 70 hektare. Terkait hal tersebut, seperti yang dilansir oleh Tempo.co, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan bahwa kini sedang diadakan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Namun demikian, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku bahwa masalah perizinan telah berhasil dikoordinasikan dengan baik.
Seperti yang disampaikan Soekarwo, saat ini masih tersisa beberapa persetujuan kontrak kerja sama antara Pertamina dengan Rosneft, serta pematangan Detail Engineering Design. "Rencananya, proyek ini akan beroperasi pada 2019," kata Soekarwo.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein menambahkan bahwa terkait penambahan lahan sekitar 60 hingga 70 hektare tersebut masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Kemungkinannya, kekurangan lahan ini didapat dari reklamasi pantai, "atau mungkin pembebasan lahan di sekitarnya", kata Noor Nahar Husein.
Rosneft menyebutkan kapasitas produksi minyak mentah utama kilang minyak Tuban dapat mencapai 15 juta ton per tahun. Proyek tersebut termasuk pembangunan unit pemecah bahan bakar katalis besar dan kompleks petrokimia. Diperkirakan, kompleks ini mampu menerima kapal tanker dengan kapasitas hingga 300 ribu ton.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda