Rusia-AS Kerja Sama Lawan Kelompok Teroris Ansar Beit al-Maqdis di Mesir

Rusia, AS, Israel, dan beberapa negara Eropa bekerja sama dengan Kairo untuk memberantas kelompok teroris Ansar Beit al-Maqdis.

Rusia, AS, Israel, dan beberapa negara Eropa tengah memberikan informasi intelijen kepada Kairo untuk memberantas Ansar Beit al-Maqdis, kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS, di Semenanjung Sinai. Demikian hal tersebut dilaporkan Sputnik, mengutip keterangan pensiunan pejabat militer AS Douglas Macgregor.

“Kami (AS) telah bekerja sama dengan Rusia, Israel, dan Eropa untuk memberikan bantuan informasi intelijen kepada Kairo demi menghadapi ancaman teroris di Mesir,” ujar Macgregor dalam wawancara dengan Sputnik, Rabu (15/6).

Pada Kamis (16/6), Kepala Badan Intelijen AS (CIA) John Brennan menyatakan bahwa kelompok Ansar Beit Al-Maqdis merupakan pihak yang bertanggung jawab atas penembakan pesawat penumpang Rusia, A321, di Semenanjung Sinai pada 31 Oktober 2015. Serangan tersebut telah menewaskan seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 224 orang.

Macgregor yang juga seorang sejarawan militer dan ahli strategis AS mengatakan bahwa kemunculan kelompok teroris di Semenanjung Sinai berawal ketika Presiden Mohammad Morsi diangkat menjadi presiden Mesir.

“Ansar Beit Al-Maqdis muncul ketika terjadi kekacauan di Mesir di bawah kepresidenan Morsi. Kelompok tersebut saat ini telah mendeklarasikan diri sebagai bagian dari ISIS,” ujar Mcgregor.

Kelompok teroris itu telah berulang kali melancarkan aksi untuk menciptakan negara kekhalifahan Islam di Timur Tengah dan Afrika. Salah satu bentuk serangan yang dilakukan adalah ketika Ansar Beit Al-Maqdis menyerang pasukan perdamaian yang menjaga perbatasan antara Mesir dan Israel di Semenanjung Sinai.

Hingga saat ini, Macgregor melihat militer Mesir masih belum memiliki kapabilitas untuk memberantas kelompok teroris tersebut.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki