Prajurit-prajurit Rusia telah mencatatkan sejumlah rekor pengiriman bantuan kemanusiaan ke Provinsi Hama, Suriah. Demikian hal tersebut dilaporkan Sputnik, mengutip pernyataan Juru Bicara Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah di Pangkalan Udara Hmeimim, Kolonel Sergei Ivanov.
"Kami telah mencatatkan sejumlah rekor pengiriman bantuan kemanusiaan — 16 (metrik) ton tepung, gandum, ikan kaleng, dan roti panggang di sebuah toko roti milik pemerintah di kota Hama dari industri tepung kami," kata Ivanov kapada para wartawan. Bantuan tersebut juga termasuk berbagai macam permen untuk anak-anak.
Menurut Ivanov, terlepas dari upaya teroris untuk mengganggu gencatan senjata di Hama, proses rekonsiliasi terus berjalan.
"Situasi militer di wilayah ini sangat kompleks, tetapi proses gencatan senjata tak lantas berhenti. Ada militan-militan yang ingin bergabung ke sisi pasukan pemerintah," kata Ivanov.
Dengan bantuan Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, 16 orang perempuan dan empat orang anak yang diculik front Jabhat al-Nusra dan militan-militan Ahrar ash-Sham di kota al-Zara, Provinsi Hama, telah dibebaskan, kata Ivanov menambahkan.
Suriah terjerumus pada perang saudara sejak 2011 setelah meletusnya protes antipemerintah. Perang saudara berubah dengan cepat dan meningkat menjadi perang multidimensi yang telah menewaskan lebih dari 270 ribu orang dan memaksa jutaan warga Suriah meninggalkan rumah mereka.
Pada 27 Februari, AS dan Rusia menengahi gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai di negara tersebut, tapi tidak termasuk kelompok teroris.
Sejak awal 2016, Rusia telah mengirimkan makanan, obat-obatan, dan bahan konstruksi untuk wilayah-wilayah yang terkepung dan sulit dijangkau di Suriah.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda