Kalashnikov Concern, manufaktur senjata terbesar di Rusia, mendesain senapan 'adaptif' baru untuk Pasukan Pengawal Presiden dan Badan Keamanan Federal (FSB), demikian diberitakan Sputnik.
Senapan baru yang diberi kode AK-400 dapat dilengkapi dengan berbagai jenis scope, senter, atau penanda target laser. Senapan ini juga bisa disesuaikan dengan parameter psikologis penembak atau misi yang diemban.
Dalam lingkup akurasi, AK-400 lebih unggul dari AK-47 dan senapan terbaru AK-12.
"Senapan AK-400 pertama kali unjuk gigi pada akhir tahun lalu, dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Pasukan Pengawal Presiden. Saat ini, mereka mempertimbangkan membeli senapan tersebut. Terdapat beberapa versi senapan untuk tujuan yang berbeda, termasuk kaliber 7,62 dan 5,45 mm," terang seorang narasumber anonim pada surat kabar Izvestia, seperti dikutip Sputnik.
Menurut sang narasumber, AK-12 yang sebelumnya muncul sebagai bagian dari perangkat tempur Ratnik dapat memenuhi standar senjata pasukan elit.
"AK-12 merupakan senapan untuk pasukan infanteri, pasukan dirgantara, dan unit pengintai. Namun pasukan Operasional Khusus butuh senjata dengan akurasi yang sama namun lebih ringan dan padat," terang sang narasumber.
Senjata baru ini memiliki panjang 940 mm dan bobot tiga kilogram. Ia juga memiliki moda penembakan baru yang bisa menembak tiga peluru sekali picu.
Berbeda dengan AK-12, AK-400 dilengkapi dengan perangkat teleskop dan rel Picatinny, sebuah braket yangmemberi platform pemasangan standar bagi berbagai jenis penglihatan.
Menurut narasumber dari layanan keamanan Rusia, dengan improvisasi akurasi dan kegunaan, senjata baru ini bisa sukses menggantikan AK-47.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda