Rusia Siap Pasok Minyak ke Negara-negara ASEAN, Termasuk Indonesia

Teknologi Rusia akan digunakan dalam pembangunan kilang minyak di Indonesia.

Teknologi Rusia akan digunakan dalam pembangunan kilang minyak di Indonesia.

Lori / Legion-Media
Rusia siap untuk memasok minyak ke negara-negara anggota ASEAN yang tertarik dengan minyak Rusia.

Rusia siap untuk memasok minyak ke negara-negara anggota ASEAN yang tertarik dengan minyak Rusia, kata Menteri Energi Alexander Novak pada KTT Rusia-ASEAN, Jumat (20/5).

"Ini bisa berupa pengiriman langsung atau berupa pertukaran. Produk minyak bisa dipasok baik dalam kontrak jangka panjang maupun jangka pendek. Ini akan ditetapkan selama pelaksanaan proyek. Kami tak punya alasan untuk menahan persediaan jika ada permintaan dan keuntungan komersial. Kami siap untuk memasok ke negara-negara yang membutuhkan minyak dan produk minyak. Ini merupakan arah yanga menarik bagi kami," katanya ketika ditanya mengenai pasokan minyak mentah ke Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya.

Indonesia

Novak mengungkapkan bahwa teknologi Rusia akan digunakan dalam pembangunan kilang minyak di Indonesia.

"Proyek-proyek minyak dan gas ini termasuk pembangunan kilang minyak di Indonesia dengan kapasitas 24 juta ton," ujarnya saat menjawab pertanyaan terkait proyek bersama dengan negara-negara ASEAN.

Sementara itu, negara-negara ASEAN diharapkan untuk bepartisipasi dalam proyek LNG di Rusia, termasuk proyek Novatek, kata Novak menambahkan.

Vietnam

Salah satu produsen minyak Rusia, Gazpromneft, tengah mempertimbangkan kemungkinan mengambil saham di sebuah kilang minyak di Vietnam, kata Novak menambahkan.

"Ada masalah dalam agenda itu. Seperti yang Anda pahami, situasi di pasar dunia telah berubah. Begitu pula dengan masa depan ekonomi proyek itu. Sebelumnya, ada rencana untuk memanfaatkan peluang tersebut. Namun, ada beberapa ketidakpastian terkait aspek keputusan di masa depan. Masalah ini masih dalam agenda. Gazpromneft berinteraksi dengan mitranya di Vietnam. Persyaratan yang secara ekonomi efektif mengenai penggabungan proyek saat ini sedang dibuat," kata Novak.

Malaysia

Perusahaan minyak Rusia Zarubezhneft saat ini tengah membicarakan untuk memasuki proyek di Malaysia, kata Novak menambahkan.

"Adapun mengenai Zarubezhneft, mereka sedang mempelajari peluang untuk memasuki proyek di Malaysia. Zarubezhneft memiliki banyak pengalaman untuk meningkatkan efektivitas di ladang-ladang minyak yang telah ada, dan menawarkan jasa dan partisipasinya," kata Novak.

"Selain itu, Zarubezhneft juga menunjukkan minat dalam mempelajari aset Petronas. Sehubungan dengan hal itu, pihak-pihak terkait saat ini sedang mengadakan konsultasi," katanya.

Pengiriman Minyak ke Thailand, Kamboja, dan Filipina

Menurut sang menteri, Rusia kini sedang mempertimbangkan untuk pengiriman pertukaran minyak ke Thailand, Kamboja, dan Filipina.

"Saat ini, pengiriman sedang dilakukan sebagai bagian dari operasi pertukaran ke Malaysia dan Singapura. Kami juga mempertimbangkan pengiriman ke Thailand, Filipina, dan Kamboja," kata menteri energi.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki