Setelah S-300, Iran Belum Berencana Beli S-400 Rusia

Sistem pertahanan udara S-300 Rusia telah dikirim ke pasukan pertahanan udara Iran.

Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, mengatakan bahwa Iran belum memesan sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Demikian hal tersebut dilaporkan Sputnik.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa setelah Rusia melancarkan operasi militer di Suriah, permintaan pasokan sistem rudal S-300 dan S-400 ke luar negeri meningkat secara signifikan.

Mengacu pada situasi keamanan yang serius di kawasan tersebut, Dehqan mengatakan bahwa Amerika dan Israel, bersama dengan Arab Saudi, berusaha untuk membasmi gerakan perlawanan.

Pekan lalu, Dehqan mengatakan bahwa sistem pertahanan udara S-300 Rusia telah dikirim ke pasukan pertahanan udara Iran.

Pada April, para pejabat militer Iran mengatakan bahwa Teheran telah membeli sistem pertahanan udara S-300. Media lokal melaporkan pada saat itu bahwa Iran telah memamerkan sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia selama parade militer tahunan pada Hari Tentara Nasional yang dirayakan setiap 17 April.

Dua sistem radar, operator, dan kendaraan komando S-300, beserta mesin derek untuk mengangkat rudal, telah dipamerkan selama parade. Sumber: YouTube / PressTV News Videos

Kontrak Moskow-Teheran senilai 900 juta dolar untuk memasok lima unit S-300 Rusia ke Iran ditandatangani pada 2007 silam. Namun, kontrak ini terhenti setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi terhadap Iran pada pertengahan 2010.

Pada bulan April 2015, Rusia kembali memulai pembicaraan mengenai S-300 menyusul disepakatinya kerangka perjanjian yang bertujuan untuk memastikan bahwa program nuklir Teheran aman.

Menurut pejabat kementerian pertahanan Iran, Moskow dan Teheran diharapkan akan sepenuhnya melaksanakan kontrak S-300 pada tahun 2016.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki