Pakar: Rusia dan ASEAN Harus Koordinasikan Rencana Pembangunan Bersama

Rusia perlu lebih sering membandingkan prioritas nasional dan rencana pembangunannya dengan negara-negara anggota ASEAN.

Rusia dan negara-negara anggota ASEAN harus mengoordinasikan prioritas nasional dan rencana mereka demi terjalinnya hubungan yang harmonis, kata Direktur Pusat ASEAN di Institut Negeri Hubungan Internasional Moskow (MGIMO) Victor Sumsky kepada TASS, Jumat (6/5).

ASEAN memiliki rencana konektivitas utama yang telah disahkan di Hanoi pada 2010, kata Sumsky. "Sebagian besar rencana ini berfokus pada tugas dan proyek-proyek pembangunan infrastruktur Asia Tenggara, yang dilihat sebagai modernisasi yang sangat diperlukan di kawasan tersebut," kata sang ahli. "Ini sangat selaras dengan tujuan Rusia yang ingin memajukan Siberia dan Timur Jauh melalui langkah-langkah serupa," tambahnya.

"Rusia perlu lebih sering membandingkan prioritas nasional dan rencana pembangunannya dengan negara-negara anggota ASEAN. Dengan begitu, kita bisa mengidentifikasi titik temu antara kompatibilitas dan kepentingan kita," kata Sumsky.

KTT Rusia-ASEAN akan diadakan di Sochi pada 19 – 20 Mei. Acara ini akan menjadi KTT internasional terbesar di Rusia sepanjang 2016. KTT ini diadakan di bawah slogan "Menuju Kemitraan Strategis untuk Kebaikan Bersama."

Selama pelakasanaan KTT Rusia-ASEAN mendatang, sebuah deklarasi yang akan menjadi landasan rencana aksi kerja sama Rusia-ASEAN di bidang politik, ekonomi dan budaya, serta di bidang keamanan, diharapkan dapat diadopsi.

Rusia telah menjadi mitra dialog ASEAN sejak Juli 1996. Biasanya, KTT kemitraan serupa diadakan di wilayah negara-negara anggota ASEAN. Namun tahun ini, pemilihan Sochi sebagai tempat dilaksanakannya pertemuan puncak KTT merupakan sesuatu yang bersifat simbolik untuk merayakan 20 tahun kemitraan Rusia-ASEAN.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki