Tingkatkan Kualitas TKI, Mahasiswa Indonesia Ajarkan Bahasa Rusia

PERMIRA membuka program belajar bahasa Rusia khusus untuk TKI yang berada di Rusia.

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Rusia atau yang lebih dikenal sebagai PERMIRA membuka program belajar bahasa Rusia khusus untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Rusia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kerja para TKI, sekaligus diharapkan agar mereka mampu menjadi duta budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia.

"Hidup di Rusia tentu akan terasa sangat sulit jika tidak mampu berbicara bahasa Rusia dengan baik," kata Ketua Umum PERMIRA periode 2015 – 2016 Steven Guntur, seperti yang dikutip oleh ANTARA.

Steven juga menambahkan bahwa nyatanya sebagian besar TKI yang bekerja di Rusia tidak bisa berbahasa Rusia. "Mereka biasanya belajar secara otodidak, dan ini jelas sulit. Mahasiswa yang sudah mengikuti program khusus untuk dapat lancar berbahasa Rusia saja terkadang belum tentu dapat berbahasa Rusia dengan baik," katanya menjelaskan.

Saat ini, terdapat 28 orang TKI di Sankt Peterburg yang berprofesi sebagai tukang pijat. Kebanyakan dari mereka berasal dari Bali.

Koordinator Departemen Sosial PERMIRA Martin Crisna menyampaikan bahwa program kelas bahasa ini akan digelar pada setiap akhir pekan dengan menyesuaikan jadwal libur para TKI, untuk dapat mengikuti kelas ini tidak akan dibebankan biaya sepeser pun. Sejauh ini, sudah ada empat orang mahasiswa yang mendaftar sebagai pengajar.

"Kami berharap dengan kemampuan berbahasa Rusia yang baik, para TKI dapat meningkatkan kualitas kerjanya dan mampu menjadi duta budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia," kata Steven mengakhiri.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki