Rusia dan Indonesia Rencanakan Kerja Sama Ekonomi ASEAN dan Eurasia

Presiden RI dan Rusia akan membahas secara terperinci berbagai syarat integrasi di antara MEA dan EACU.

Untuk mendukung perwujudan proyek kerja sama antara Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Serikat Pabean Eurasia (Eurasian Customs Union/EACU), Rusia dan Indonesia sepakat untuk mendirikan sebuah kelompok kerja tingkat tinggi. Demikian hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pengembangan Perekonomian Rusia Alexey Likhachev pada sesi jumpa pers di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Selasa (3/5).

"Bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian Indonesia, kami menyepakti untuk membuat kelompok kerja tingkat tinggi. Kami telah meneliti secara terperinci sejumlah integrasi yang kita butuhkan antara MEA dan EACU," kata Likhachev. "Peran Indonesia dalam pendirian MEA sangat penting. Kalau saya bisa bilang, Indonesia 'mengepalai' pengintegrasian MEA."

Pada saat yang sama, menurut Likhachev, Rusia juga memainkan perang terpenting di pada EACU. "Sejak 2015, kami sudah menerapkan persetujuan perdagangan Eurasia yang mencakup lima negara, yaitu Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kirgizstan," kata sang wakil menteri kepada para wartawan. 

Lebih lanjut, Likhachev menyebutkan bahwa pada pertemuan bilateral antara kedua presiden pada KTT Rusia-ASEAN di Sochi mendatang, presiden RI dan Rusia akan membahas secara terperinci berbagai syarat integrasi di antara MEA dan EACU. 

Selain membahas kemungkinan kerja sama antara MEA dan EACU, kepada wartawan, Likhachev mengaku pemerintah Indonesia secara aktif mengundang Rusia untuk terlibat dalam berbagai proyek investasi dan infrastruktur, terutama di bidang energi dan transportasi. 

Likhachev tiba di Indonesia untuk menghadiri sidang kelompok kerja di bidang investasi, perdagangan, dan industri. Selama kunjungannya di Jakarta, sang wakil menteri bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P. Roeslani.

"Menteri Susi telah menceritakan secara rinci mengenai rencana Indonesia di bidang maritim. Bersama dengan Pak Ramli, kami telah membahas mengenai transportasi dan energi, khususnya mengenai bagaiman menjamin keamanan energi di indonesia," kata Likhachev. "Sementara dengan Pak Roeslani, kami berfokus di sektor inovasi, terutama terkait transfer teknologi, yaitu pendirian perusahaan yang berbasis teknologi Rusia."

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki