Ekspor Produk Hasil Laut Indonesia ke Rusia Meningkat Hampir Seratus Persen

peningkatan pasokan ikan dan produk hasil laut dari Indonesia ke Rusia sudah terlihat.

peningkatan pasokan ikan dan produk hasil laut dari Indonesia ke Rusia sudah terlihat.

Lori / Legion media
Akibat larangan impor yang diberlakukan Rusia terhadap produk agrikultur dan makanan, termasuk produk-produk hasil laut, dari negara-negara pemberi sanksi, pasokan ikan dan produk hasil laut dari Indonesia ke Rusia meningkat secara signifikan.

Rusia akan mengirimkan tim ahli dari Badan Pengawas Hewan dan Sanitasi Rusia (Rosselkhoznadzor) ke Indonesia untuk menjelaskan standar yang harus dipenuhi para pemasok ikan dan produk hasil laut serta prosedur pemasokan ke pasar Rusia. Demikian hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pengembangan Perekonomian Rusia Alexey Likhachev pada sesi jumpa pers di Jakarta, Selasa (3/5). Menurut Likhachev, hal itu dilakukan demi meningkatkan produksi Indonesia ke Rusia.

"Kami terus membuka berbagai perusahaan baru yang telah mendapatkan izin untuk memasok produk hasil lautnya ke Rusia. Ini adalah kesempatan yang bagus bagi Indonesia karena kami menerapkan larangan impor produk agrikultur dan makanan, termasuk produk-produk hasil laut, dari negara-negara pemberi sanksi," kata Likhachev kepada para wartawan.

Sang wakil menteri menambahkan, peningkatan pasokan ikan dan produk hasil laut dari Indonesia ke Rusia sudah terlihat. "Menurut data badan pusat statistik Rusia, pada tahun ini, pasokan ikan dari Indonesia sudah naik hingga 92,5 persen daripada tahun sebelumnya. Artinya, hampir seratus persen," kata Likhacev menjelaskan.

Kepada para wartawan, Likhachev juga mengatakan bahwa sumber daya alam, seperti laut, merupakan salah satu kekayaan utama indonesia. Karena itu, ia pun yakin bahwa Indonesia tertarik untuk mencari pasar-pasar baru untuk memasok berbagai produk hasil lautnya, baik berupa ikan segar maupun makanan olahan. 

Likhachev tiba di Indonesia untuk menghadiri sidang kelompok kerja di bidang investasi, perdagangan, dan industri. Selama kunjungannya di Jakarta, sang wakil menteri juga bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Selama bertemu dengan Menteri Susi, ia mengatakan bahwa sang menteri telah menjelaskan rencananya untuk memodernisasi industri perikanan di Indonesia, serta jumlah investasi yang dibutuhkan dalam bidang tersebut, yaitu hingga seratus miliar dolar AS. Ia menambahkan, Indonesia juga berencana untuk membangun pelabuhan-pelabuhan baru. 

"Kami siap mengajukan proposal kepada pihak Indonesia untuk memperbarui infrastruktur kelautan dan armada Indonesia. Rusia memiliki industri pembuatan kapal yang cukup kuat. Selain itu, kami akan terus membuka pasar untuk Indonesia," kata Likhachev meyakini.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki