Kemenlu RI: Indonesia Tekankan Pentingnya Kerja Sama Rusia-ASEAN

ASEAN dan Rusia pertama kali memulai dialog informal pada 1991.

ASEAN dan Rusia pertama kali memulai dialog informal pada 1991.

AFP/East News
Dorongan strategis dan ekonomi Rusia terhadap Asia menciptakan hasil beragam pada 2015. Rusia melakukan berbagai upaya untuk menjamah negara ASEAN secara politik. Dalam Pertemuan Pejabat Senior ASEAN-Rusia (ARSOM) ke-13 di Moskow, Rusia, yang membahas mengenai persiapan KTT Rusia-ASEAN pada Mei mendatang, Indonesia menekankan pentingnya memperkuat dan meningkatkan kerja sama kemitraan antara ASEAN dan Rusia.

Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri KTT Rusia-ASEAN di Sochi, Rusia, pada 18 – 20 Mei 2016, sekaligus untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Demikian hal ini dipublikasikan di situs Kementerian Luar Negeri Indonesia, mengutip pernyataan Direktur Mitra Wicara dan Antarkawasan Kementerian Luar Negeri RI M.I. Derry Aman pada saat Pertemuan Pejabat Senior ASEAN-Rusia (ARSOM) ke-13 di Moskow, Rusia (5/4).

"KTT (Rusia-ASEAN) ini sangat penting karena akan mewadahi para pemimpin ASEAN dan Rusia bertemu pertama kalinya di Rusia, dan sekaligus akan menjadi kunjungan resmi pertama Presiden Joko Widodo ke Rusia," kata sang direktur.

Selain menyampaikan berbagai pandangan dan kontribusi terhadap persiapan KTT Rusia-ASEAN, selama pertemuan ARSOM, Indonesia juga menekankan pentingnya memperkuat dan meningkatkan kerja sama kemitraan antara ASEAN dan Rusia, serta kerja sama fungsional, seperti perdagangan, investasi, pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan budaya. Indonesia juga menekankan pentingnya mengantisipasi dan mengelola isu-isu global, termasuk terkait isu di Timur Tengah dan Palestina, semenanjung Korea, serta pembangunan di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik, kata kemenlu RI.

Pelaksanaan KTT yang telah disepakati pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-Rusia pada 2015 lalu ini juga akan memfasilitasi kegiatan-kegiatan lain, seperti Forum Bisnis ASEAN-Rusia yang ditujukan untuk meningkatkan kontrak perdagangan dan investasi antara para pelaku bisnis dari kedua pihak, serta Pertemuan Menteri Kebudayaan ASEAN-Rusia untuk memperingati Tahun Budaya ASEAN-Rusia 2016.

Selain itu, Festival Seni dan Budaya ASEAN-Rusia juga akan digelar selama pelaksanaan KTT ini. Tim seni dan budaya Indonesia dijadwalkan akan tampil dalam festival tersebut, tulis situs kemenlu.

ASEAN dan Rusia pertama kali memulai dialog informal pada 1991. Hubungan ini kemudian berkembang menjadi kerja sama kemitraan formal pada 1996.

Kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia diperkuat dengan diadakannya KTT ASEAN-Rusia pertama pada 2005 di Kuala Lumpur, Malaysia, yang menghasilkan Deklarasi Bersama Kepala Negara/Pemerintahan Negara-negara ASEAN dan Kepala Negara Federasi Rusia Terhadap Kemitraan yang Progresif dan Komprehensif.

KTT ASEAN-Rusia kedua diselenggarakan pada 2010 di Hanoi, Vietnam. Saat ini, Laos adalah koordinator negara kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia untuk periode 2015 – 2018. Setelah itu, tongkat kepemimpinan akan diambil alih Indonesia untuk periode 2018 – 2021.

Dorongan strategis dan ekonomi Rusia terhadap Asia menciptakan hasil beragam pada 2015. Rusia melakukan berbagai upaya untuk menjamah negara ASEAN secara politik. Pada bulan Desember lalu, Putin mengumumkan niat Rusia untuk mendorong kerja sama dengan negara-negara ASEAN. Putin juga mengimbau terbangunnya kemitraan ekonomi yang lebih luas antara Uni Ekonomi Eurasia (UEE), ASEAN, dan Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organisation/SCO).

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki