Departemen Pertahanan AS berniat untuk melanjutkan bantuannya kepada pihak oposisi Suriah yang memerangi ISIS. Demikian hal tersebut dikatakan Juru Bicara Pentagon Adrian Rankine-Galloway kapada Sputnik.
Pada Selasa (13/4), harian The Wall Street Journal, mengutip keterangan beberapa pejabat Timur Tengah dan AS, melaporkan bahwa CIA dan mitra regionalnya sedang mempersiapkan "Rencana B" di Suriah yang mencakup pengiriman berbagai jenis senjata antipesawat untuk para pemberontak.
"Kami terus mendukung pasukan oposisi Suriah yang terus berjuang melawan ISIS dalam berbagai cara dan kami akan terus memantau situasi di lapangan, serta memberdayakan kelompok-kelompok kekuatan lokal yang penuh motivasi tersebut dalam memerangi ISIS," kata Rankine-Galloway berkomentar, Rabu (13/4).
Sebelumnya pada hari itu, Juru Bicara CIA Ryan Trapani menolak mengomentari laporan yang disebut sebagai "Rencana B" tersebut kepada Sputnik.
Rencana A mengacu pada gencatan senjata antara pasukan pemerintah Suriah dan kelompok pemberontak, dengan pengecualian kelompok teroris yang beroperasi di negara itu. Gencatan senjata di Suriah mulai berlaku pada 27 Februari, dan hingga kini masih berlangsung meskipun berbagai pelanggaran pun terus terjadi.
Pada 23 Februari, sehari setelah Rusia dan Amerika Serikat menegosiasikan gencatan senjata, Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan AS "tidak akan mengesampingkan Rencana B" jika gencatan senjata tak membuahkan hasil. Menanggapi hal ini, Moskow mempertanyakan komitmen AS terkait penghentian pertikaian di Suriah dengan Rencana B-nya.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda