Media Inggris: Putin 'Pemain Poker' yang Lebih Andal daripada Obama

Kabar penarikan pasukan Rusia di Suriah muncul sebagai suatu kejutan untuk Obama.

Meskipun pada awalnya Washington skeptis terhadap operasi udara Rusia di Suriah, enam bulan kemudian Moskow membuktikan bahwa Rusia tak hanya berhasil menghindari terjebak dalam peperangan, tetapi juga mendorong posisinya di Timur Tengah. Demikian hal tersebut dilaporkan media Rusia Sputnik.

Hasil kampanye militer Rusia di Suriah adalah bukti bahwa proyeksi presiden AS yang 'meramalkan' bahwa Moskow akan gagal tidak terbukti benar. Barack Obama kini terlihat sebagai "pemain poker" yang kalah terampil dari pemimpin Rusia, tulis surat kabar Inggris The Sunday Times.

"Upaya yang dilakukan Rusia dan Iran untuk menopang Assad dan mencoba untuk menenangkan penduduk hanya akan membuat mereka terjebak dalam 'rawa', dan itu tidak akan berhasil," kata Obama dalam sebuah pernyataannya saat itu.

Namun, kabar penarikan pasukan Rusia di Suriah muncul sebagai suatu kejutan untuk Obama. Menurut sang penulis artikel, Obama tampaknya mengetahui informasi tersebut justru dari berita, bukan dari Kremlin langsung.

Selain itu, setelah pengumuman penarikan militer Rusia, diketahui pula bahwa selama proses operasi, militer Rusia tidak menderita kerugian yang signifikan. Menurut The Sunday Times, kenyataan tersebut membuktikan bahwa sang "mantan kolonel KGB" (Presiden Putin -red.) telah "mengecoh" Obama.

The Sunday Times menulis, tujuan utama Putin di Suriah adalah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad, yang posisinya pada saat itu tengah terguncang, dan menunjukkan bahwa Moskow adalah pemain penting di wilayah tersebut.

Max Booth, seorang mantan penasihat Direktur CIA David Petraeus menegaskan, "Putin telah berhasil menggagalkan kudeta lainnya dan menunjukkan bahwa ia adalah seorang 'pemain poker internasional' yang lebih mahir dari rekannya di Washington," katanya.

Sejak awal operasi militer Rusia, Putin dan Obama telah bertemu beberapa kali dan bahkan melakukan banyak perbincangan melalui telepon. Menlu AS John Kerry belum lama ini bahkan mengunjungi Moskow, dan dalam operasi di Suriah selama beberapa minggu terakhir, Kerry secara rutin menghubungi Menlu Rusia Sergei Lavrov. Melalui tindakan ini, dalam pandangan The Sunday Times, Washington mengakui bahwa sebenarnya Putinlah yang mengendalikan situasi di Suriah, bukan Obama.

Pada tanggal 14 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk menarik sebagian besar kontingen militer Rusia dari Suriah.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki