Menteri Suriah: Moskow Tepati Komitmennya untuk Koordinasi dengan Damaskus

Damaskus menyebut Rusia tetap setia pada komitmen mereka untuk terus memerangi terorisme.

Moskow tetap menjalankan komitmennya untuk melakukan koordinasi politik dan militer di antara pemimpin Rusia dan Suriah. Demikian hal tersebut diungkapkan Menteri Informasi Suriah Omran Ahed al-Zoubi, Selasa (15/3).

Mengomentari kesepakatan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Suriah Bashar Assad untuk memulai penarikan pasukan Rusia dari Suriah, al-Zoubi mengatakan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya dikoordinasikan antara Moskow dan Damaskus. Dia menambahkan bahwa mitra-mitra dari Rusia tetap setia pada komitmen mereka untuk terus memerangi terorisme. "Baik Rusia maupun Suriah jelas mengamati resolusi masyarakat internasional dalam memerangi kelompok-kelompok terorisme," kata sang menteri.

Dia menegaskan bahwa operasi militer terhadap teroris di Suriah akan terus berjalan dengan segala kesungguhan dan tekad.

Pada Senin (14/3) malam, layanan pers Kremlin merilis pernyataan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Suriah Bashar Assad sepakat untuk mulai menarik bagian utama satuan tugas pasukan udara Rusia dari Suriah. Hal ini dilakukan karena Pasukan Kedirgantaraan Rusia dinilai telah memenuhi misi mendasar yang ditugaskan kepada mereka. Rusia akan meninggalkan pusat kontrol penerbangan pesawat di wilayah Suriah yang akan memantau pengamatan gencatan senjata di negara tersebut. Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu telah diperintahkan untuk mulai menarik pasukan Rusia pada hari ini, Selasa, 15 Maret 2016.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki