Bom Mobil Meledak di Ankara, PM Rusia: Tak Ada Ampunan bagi Terorisme

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Turki atas serangan bom di Ankara.

Pada Senin (14/3), Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Turki atas serangan bom yang baru-baru ini terjadi di Ankara dan dikatakan telah menewaskan 34 warga sipil. Demikian hal tersebut diungkapkan sang perdana menteri, sebagaimana yang dikutip media Rusia, Sputnik. Medvedev juga menambahkan bahwa tidak ada ampunan bagi aksi terorisme.

"Atas nama pemerintah Rusia dan atas nama saya pribadi, saya mengungkapkan belasungkawa atas serangan teroris di Ankara yang menewaskan dan melukai banyak korban," tulis Medvedev dalam pesannya ke Turki, sebagaimana yang dikutip petugas persnya Natalya Timakova. "Tidak ada alasan untuk (mengampuni) terorisme," katanya menambahkan dalam pesan tersebut.

Perdana menteri Rusia mengatakan bahwa dukanya bersama para keluarga dan orang-orang terkasih dari para korban yang tewas dalam ledakan itu. Ia pun berharap bagi yang terluka akibat serangan tersebut, agar segera pulih.

Sebuah bom mobil meledak di halte bus di pusat lapangan Kizilay, Ankara, pada Minggu (13/3) malam. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut. Namun demikian, presiden Turki telah menyebut tragedi tersebut sebagai serangan teroris.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki