Lavrov: Turki Pasok Senjata Militan Suriah Lewat Konvoi Bantuan Kemanusiaan

Suriah hanya dapat dipulihkan melalui gencatan senjata yang bertahan lama.

Turki memasok senjata ke militan Suriah melalui konvoi bantuan kemanusiaan yang dikirimkan dari Ankara. Demikian hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Sidang High-Level Segment Dewan HAM PBB, Selasa (2/3).

"Tugas utama kita adalah untuk memotong rute pasokan teroris dari luar. Karena itulah, perbatasan Suriah dengan Turki perlu ditutup. Jalur (perbatasan) itu digunakan untuk memasok persenjataan kepada para militan, yang dimasukkan ke dalam konvoi bantuan kemanusiaan. Di sisi lain, para wartawan yang telah melaporkan hal ini sejak lama, diadili dan dihukum bertahun-tahun di penjara," kata Lavrov.

"Padahal, ini adalah soal kebebasan berbicara," tambah sang menlu.

Gencatan Senjata: Peluang untuk Memulihkan Suriah

Menurut Lavrov, Suriah hany dapat dipulihkan melalui gencatan senjata yang bertahan lama dan dimulainya dialog inklusif pan-Suriah.

"Berbagai tugas kemanusiaan sangat mungkin diselesaikan secara radikal dan kita bisa memulihkan negara yang tengah dilanda perang tersebut hanya dengan memastikan bahwa gencatan senjata terus berlangsung dan dialog pan-Suriah yang benar-benar inklusif demi masa depan Suriah — yang harus ditentukan oleh Suriah sendiri tanpa campur tangan dari luar — harus segera dimulai," kata Lavrov.

Menlu Lavrov menegaskan bahwa tujuan ini berasal dari keputusan yang diadopsi Dewan Keamanan PBB dalam mendukung Kelompok Internasional Pendukung Suriah dan inisiatif Rusia dan Amerika Serikat sebagai ketua kelompok tersebut, yang telah disepakati Presiden Rusia Valdimir Putin dan Presiden AS Barack Obama.

"Tentunya, baik perjanjian gencatan senjata maupun proses penyelesaian politik tak berlaku bagi para teroris dan ekstremis yang ideologinya tak sesuai dengan prinsip-prinsip keberlangsungan peradaban manusia," kata menteri luar negeri Rusia.

"Mengalahkan ISIS, Jabhat al-Nusra, dan kelompok-kelompok serupa lainnya adalah sesuatu yang tak bisa diganggu gugat demi menjamin hak-hak masyarakat yang telah lama menderita di Suriah, Irak, dan secara umum, di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara," kata Lavrov menegaskan.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki