Tujuan atau misi utama operasi Rusia di Suriah adalah untuk memerangi teroris, bukan untuk bersaing dengan Barat demi berebut pengaruh di wilayah tersebut. Demikian hal tersebut ditegaskan Perwakilan Tetap Rusia Tetap untuk Uni Eropa Vladimir Chizhov, sebagaimana yang dikutip media Rusia Sputnik.
"Rusia sama sekali tidak berniat untuk membuat ini (operasi militer di Suriah) sebagai ajang persaingan dengan Barat, ajang untuk untuk berebut pengaruh atau posisi tertentu di wilayah tersebut. Di Suriah, Rusia benar-benar fokus pada pertempuran untuk memerangi suatu ancaman nyata, yang terutama diwakili oleh ISIS, al-Nusra, dan organisasi-organisasi teroris lainnya," kata Chizhov dalam wawancaranya dengan CNN.
Chizhov mengungkapkan bahwa tugas utama dari operasi tersebut adalah untuk menjamin keamanan nasional Rusia dan sekaligus untuk mencegah infiltrasi teroris ke negara tersebut.
Perang saudara di Suriah telah berlangsung sejak 2011. Peperangan terjadi antara tentara yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Assad dengan beberapa faksi oposisi dan organisasi militan, termasuk ISIS, yang keberadaannya dilarang di sejumlah negara, termasuk Rusia.
Rusia memulai kampanye udara antiteroris di Suriah pada 30 September 2015, menyusul permintaan resmi dari Damaskus. Sebelum kehadiran Rusia, koalisi pimpinan AS telah lebih dulu mengebom posisi ISIS di Suriah tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB atau pemerintah Suriah.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda