Tak Bisa Ekspor ke Rusia, Sektor Pertanian Turki Terancam Bangkrut

Januari lalu, ekspor produk pertanian Turki turun sebesar 88 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2015.

Membuat 'keributan' dengan Rusia telah membuat sektor pertanian Turki berantakan. Demikian hal tersebut dikabarkan media Rusia Sputnik, Kamis (25/2). Surat kabar Turki Dunya, mengutip laporan Uni Eksportir Mediterania, melaporkan bahwa para eksportir makanan Turki praktis kehilangan sebagian besar bisnis mereka akibat sanksi yang dijatuhkan Rusia terhadap negara tersebut.

Sanksi Rusia telah menghantam bisnis ekspor pertanian Turki dengan sangat keras. Menurut surat kabar Turki, Januari lalu, ekspor produk pertanian Turki turun sebesar 88 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2015.

Situasi ini dianggap sangat mengkhawatirkan karena sektor pertanian Turki mungkin berada di ambang kebangkrutan penuh tanpa dukungan pemerintah.

"Jika pemerintah gagal mengulurkan tangan, sektor ini bisa bangkrut di segala segmennya, mulai dari produsen hingga eksportir," tulis surat kabar Dunya.

Rusia adalah wilayah ekspor utama bagi produsen makanan Turki. Ankara telah berusaha mencari pasar alternatif untuk menjual produk pertanian mereka, tetapi upaya Turki hingga kini tak terlalu membuahkan hasil.

Moskow menjatuhkan sanksi terhadap produk-produk Turki, perjalanan udara, dan kontrak kerja setelah Ankara menembak jatuh pesawat pengebom Rusia Su-24 pada November 2015 lalu.

Berbagai produk Turki yang tak lagi diizinkan untuk dijual ke Rusia antara lain potongan-potongan daging beku ayam dan ayam kalkun, tomat segar dan beku, terong, timun, paprika, jeruk dan jeruk limau, aprikot, dan stroberi.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki