Provokasi Ankara di perbatasan Suriah telah mencapai tingkat agresi. Demikian hal tersebut dilaporkan media Rusia Sputnik, mengutip pernyataan yang disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Kamis (25/2).
"Ankara memperparah situasi di perbatasan Suriah-Turki dan terus melakukan provokasi, bahkan sebenarnya, mereka tak hanya sekadar memprovokasi, tapi lebih dari itu, apa yang dilakukan Turki telah dianggap sebagai tindakan agresi," kata Zakharova dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia Argumenty i Fakty (Argumen dan Fakta).
Laporan mengenai penembakan artileri Turki di wilayah Suriah yang dikuasai oleh Kurdistan muncul pertama kali pada 13 Februari.
Pada 15 Februari, Menteri Pertahanan Nasional Turki Ismet Yilmaz mengatakan bahwa serangan tersebut ditargetkan ke empat daerah di utara Suriah.
Ankara mengatakan pihaknya siap melaksanakan operasi militer terhadap formasi bersenjata Partai Uni Demokratik milik Kurdistan Suriah, yang dianggap sebagai organisasi teroris di Turki.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davotoglu mengatakan, Ankara tidak akan membiarkan Kurdi menempati perbatasan kota Azaz di Suriah dan akan memberikan mereka "respons yang lebih berat" jika mereka berusaha untuk menguasai utara Suriah.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda