Rusia akan terus mendukung mosi yang mempertanyakan tindakan provokatif Ankara terhadap Suriah demi meningkatkan kesadaran di Dewan Keamanan PBB. Demikian hal tersebut dinyatakan Kementerian Luar Negeri Rusia, Senin (15/2).
Dalam pernyataan tersebut, Kemenlu Rusia mengungkapkan bahwa mulai 13 Februari lalu, artileri Turki yang ditempatkan di daerah perbatasan telah melakukan serangan besar-besaran terhadap masyarakat Suriah di lokasi yang baru-baru ini berhasil kembali dimenangkan pasukan pemerintah dan milisi Kurdi dari genggaman teroris. "Secara khusus, serangan itu dilakukan terhadap pangkalan udara Minnigh, desa Mariamein, Ain Dakhma, Maranaz, Inab, dan Deir Jimal, di Provinsi Aleppo, dan juga posisi tentara Suriah di Provinsi Latakia," kata Kemenlu Rusia.
"Ada banyak warga sipil yang menjadi korban. Selain itu, berbagai infrastruktur dan rumah-rumah juga hancur."
Sebagaimana yang tertara dalam pernyataan kemenlu, berdasarkan laporan yang diterima, pihak Turki terus melakukan penetrasi ilegal ke wilayah Suriah dan berkomplot dengan lebih banyak kelompok pejihad bersenjata serta tentara-tentara bayaran yang semakin memperkuat pasukan Jabhat al-Nusra, ISIS, dan organisasi teroris lainnya. "Para militan yang terluka dan berbagai kelompok lainnya yang tersebar pergi ke arah lain melintasi perbatasan Turki untuk merapatkan barisan dan menyusun strategi."
"Kementerian Luar Negeri Suriah telah mengirimkan pesan kepada sekjen PBB dan presiden Dewan Keamanan PBB dengan tuntutan untuk segera mengakhiri provokasi bersenjata oleh Ankara di Suriah. Selain itu, Kemenlu Suriah juga mendesak Dewan Keamanan agar Turki dan negara-negara lainnya yang mensponsori terorisme untuk mematuhi resolusi antiterorisme serta mengakhiri dukungan finansial kepada para teroris," kata Kemenlu Rusia. Kementerian menambahkan, pemerintah Suriah berhak untuk mengambil tindakan balasan dalam menanggapi gerakan agresif Turki.
"Moskow mengungkapkan kekhawatiran yang paling serius atas tindakan agresif otoritas Turki terhadap negara tetangganya," kata Kementerian Luar Negeri Rusia. Pernyataan tersebut menyatakan, Moskow menilai aksi yang dilakukan Turki sebagai aksi terang-terangan yang mendukung gerakan terorisme internasional dan sekaligus pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, sementara Turki termasuk anggota negara Kelompok Internasional Pendukung Suriah di Wina, New York, dan Munich.
"Rusia akan mendukung mosi demi menempatkan masalah ini dalam agenda Dewan Keamanan PBB. Dewan Keamanan harus dengan tegas menyatakan sikapnya atas kebijakan provokatif Ankara yang menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas, baik di kawasan Timur Tengah mapun di luarnya."
Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda